Minggu, 03 Januari 2016

CARA MEMBUAT ARTIKEL BERIKUT CONTOHNYA

Pengertian/Definisi Artikel


Masyarakat luas menganggap semua tulisan di media cetak (koran, majalah, tabloid, buletin, jurnal, dan news letter) sebagai artikel. Dalam dunia jurnalistik, biasanya artikel hanya menyangkut satu pokok permasalahan dengan sudut pandang hanya dari satu disiplin ilmu. Selain menganggap semua tulisan di media cetak sebagai artikel, biasanya masyarakat juga tidak bisa membedakan antara artikel, opini, dan kolom. Padahal ketiga jenis tulisan tersebut berbeda. Opini biasanya lebih mengutamakan pendapat pribadi (buah pikiran) si penulis. Sementara kolom adalah artikel, opini, esai atau tulisan lain oleh penulis tetap, yang diberi ruang (rubrik) yang tetap pula.

Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model tersebut bisa dikelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang arti  artikel, berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian dari artikel:

Menurut Ichtiar Baru, artikel adalah karangan prosa dalam media massa yang membahas pokok masalah secara lugas. Sehingga yang terpenting dalam sebuah artikel adalah isi yang benar dan aktual, susunannya rapi, dan hemat dengan kata-kata.

Di dalam buku The America Heritage Desk Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah bagian tulisan nonfiksi yang berbentuk bebas, bagian dari penerbitan seperti laporan dan esai.

Dalam Longman Pitman Office Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah sebuah tulisan prosa nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian  bebas dari sebuah majalah, koran, dan lain-lain.

Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66). Atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005:84).

Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dsb, wujud karangan berupa berita atau “kharkas” (Pranata 2002: 120).

Dari keseluruhan pendapat, dapat di simpulkan bahwa artikel merupakan karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Artikel yang bagus, juga bukan sekedar tulisan yang ‘memesona’ pembacanya, tapi adalah artikel yang mampu memberi manfaat nyata


-   Berdasarkan penulisnyaartikel dibedakan menjadi 2 macam :

1.          Artikel redaksi
Artikel redaksi ialah tulisan yang di garap oleh redaksi dibawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit.
2.          Artikel umum
Artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum


-   Berdasarkan fungsinya atau kepentingannya, artikel juga dibedakan menjadi 2 macam, antara lain :

1.       Artikel khusus
Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi.
2.       Artikel sponsor
Artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.


-   Ciri-ciri sebuah artikel, yakni :

1)      Lugas, yaitu penulisan langsung menuju persoalan.
2)      Logis, yaitu segala keterangan yang dipaparkan, memiliki dasar dan alasan yang logis (masuk akal) dan dapat diuji kebenarannya.
3)      Tuntas, yaitu masalah dikupas secara mendalam.
4)      Obyektif, yaitu keterangan yang disajikan sesuai dengan data dan fakta yang ada.
5)      Cermat, yaitu berusaha menghindari berbagai kekeliruan walau sekecil apapun.
6)      Jelas dan padat, yaitu keterangan yang dikemukakan dapat dipahami pembaca dan tidak bertele-tele.
7)      Tidak melibatkan emosi berlebihan, seperti rasa haru, marah, benci atau kagum yang diungkapkan secara berlebihan.
8)      Terbuka dan tidak egois, yaitu menerima kemungkinan pendapat baru dan tidak merasa diri paling benar.
9)      Memperhatikan bahasa baku dan mengikuti kaidah tanda baca yang diakui.


-   Tujuan penulisan artikelmeliputi :

1.       Tujuan Penugasan 
Misalnya seorang siswa sekolah yang diberi tujuan untuk menulis sebuah artikel.

2.       Tujuan Informasi
Artikel yang tujuannya semata-mata untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai sebuah hal.

3.       Tujuan Persuasi (membujuk)
Artikel yang mengulas sesuatu hal yang didalamnya terkandung muatan pembujukan kepada pembaca untuk melakukan suatu hal atau membeli suatu barang. Misalnya artikel tentang diabetes yang terselip materi promosi akan suatu produk bebas gula yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Secara tidak langsung, ini menjadi sanggahan akan ciri obyektif sebuah artikel yang telah disebutkan diatas.

4.       Tujuan Entertainment
Artikel yang tujuannya untuk menghibur pembaca.

5.       Tujuan Eksistensi
Artikel yang ditulis untuk menjadi penegasan diri atau untuk menyatakan eksistensi diri penulis kepada pembaca.

6.       Tujuan Kreatif 
Artikel yang ditulis untuk penyaluran suatu ide.

7.       Tujuan Pemecahan masalah
Yakni artikel yang ditulis dengan tujuan membantu pembaca memecahkan permasalahan yang dihadapi.


-   Langkah-Langkah Menulis Artikel

1. Kuasai Topik Artikel yang akan ditulis
Untuk menulis sebuah artikel, terlebih dahulu kuasai topiknya. Misalnya : Jika ada seorang teknik mesin, tentu sangatlah menguasai tentang mesin. Untuk membahas tentang mesin mobil terbaru misalnya, tidaklah sulit untuk menuliskannya dan ide akan terus mengalir.

2. Buat Judul Yang Menarik Perhatian Orang Untuk Membacanya
Sebuah tulisan rata-rata yang dibaca pertama kali adalah Judul. Jika Judulnya menarik perhatian, hampir dapat dipastikan orang pasti akan membaca keseluruhan isinya.

3. Buat Garis Besar Tulisan
Untuk membuat agar artikel tetap sesuai dengan judul, buatlah point–point garis besarnya, sehingga artikel tidak sampai melenceng terlalu jauh.

4. Buat Tulisan yang  Langsung pada Point
Banyak orang tidak punya banyak waktu untuk membaca di internet. Oleh karena itu, buatlah tulisan yang langsung mengena sesuai dengan judul yang dibahas dan jangan terlalu bertele-tele.

5. Hindari “me oriented”, dan ganti dengan “you oriented”
Target dari artikel adalah untuk pengunjung. Cara ini akan membuat akan pembaca artikel merasa bahwa merekalah yang sedang diajak bicara. Merekalah yang menjadi perhatian tulisan.Pada prinsipnya adalah pikirkan bahwa mereka pasti dapat keuntungan dari tulisan itu.

6. Buat sebuah kesimpulan di akhir artikel
Konklusi atau kesimpulan adalah sebagai penutup dari semua pembahasan. Mungkin sebagian pembaca tidak mengerti arah dari pembahasan artikelnya. Oleh karena itu perlu disimpulkan di akhir maksud dari seluruh pembahasan tersebut.

7. Cantumkan sumber tulisan
Jika menuliskan sebuah artikel dengan mencuplik beberapa kalimat dari sumber lain, makacantumkan alamat sumber tersebut di bagian bawah tulisan. Hal ini untuk menghindari tuduhan sebagai“pencuri” ide/pikiran orang lain. Tidak enak bukan jika seandainya pemilik artikel itu berkomentar dan menanyakan dari mana sumber tulisan tersebut. Nah, Jadilah seorang penulis yang profesional dan jujur. Pembaca tentu akan lebih sangat menghargai tulisan tersebut.


-   Hal-hal yang perlu dipehatikan dalam membuat artikel

1. Panjang tulisan
Tulislah sepanjang Anda memerlukannya. Tulislah sepanjang bisa mengurai semua apa yang ingin Anda sampaikan. Tidak kurang, tidak lebih.
Seringkali Anda bisa memangkas kalimat dan kata-kata yang tidak perlu, buang saja. Buat tulisan tetap simpel, namun bisa menyampaikan isi dengan baik. Menurut saya, tidak ada patokan berapa jumlah kata minimal untuk sebuah tulisan yang bagus. 
Tulislah sepanjang apapun, atau sependek apapun, jika mampu memberi solusi nyata dengan tuntas, itu adalah artikel yang bagus. Penggunaan kata dan kalimat yang tidak perlu, justru tidak membuat artikel itu menjadi lebih bagus.

2. Tata bahasa dan ejaan
Belajarlah menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baik (saya sendiri masih belajar). Menulis ejaan yang tidak standar, tidak akan banyak membantu, kecuali jika audiens Anda sangat spesifik (komunitas gaul muda-mudi misalnya).
Kecuali Anda sedang menulis jurnal ilmiah, menggunakan tata bahasa dan ejaan yang luwes (namun tetap memperhatikan kaidah bahasa) adalah salah satu faktor yang membuat sebuah tulisan ‘enak’ untuk dinikmati.
Namun, hal ini tidak juga berarti Anda harus secara ketat menggunakan tata bahasa dan ejaan yang sangat baku. Menulis dengan terlalu berpatokan dengan tata bahasa dan ejaan yang baku secara ketat, juga bisa membuat tulisan menjadi sangat ‘kaku’ dan monoton.
Tanda baca juga tidak boleh dilupakan. Saya sendiri setiap kali selesai menulis selalu menyempatkan untuk membaca sekali lagi dari awal sampai akhir untuk mengecek masalah tata bahasa dan ejaan ini.

3. Ringan dibaca
Penggunaan tata bahasa, ungkapan, istilah, perumpamaan, atau ejaan yang tidak tepat dan berlebihan akan cepat membuat pengunjung blog berhenti membaca seketika. Menjaga tulisan agar tetap ringan dan mudah dicerna menjadi sesuatu yang sangat sangat penting.
Jika orang tidak mampu mencerna, mengartikan dan menerapkan solusi atau instruksi dalam tulisan Anda, maka Anda telah gagal menghadirkan artikel yang bagus.
Bagilah artikel yang cukup panjang menjadi beberapa sub-judul. Gunakan ilustrasi, gambar dan format teks (huruf tebal, miring, garis bawah dan lain-lain) untuk memperjelas isi. Gunakan kalimat yang tidak terlalu panjang. Dan terakhir, sebagai pengujian, baca keras-keras tulisan Anda seperti Anda berbicara: nyamankah didengarkan?

4. Topik
Topik adalah sesuatu yang penting dalam sebuah tulisan. Tulislah tentang apa yang Anda sukai, tentang apa yang Anda merasa nyaman dengan topik tersebut.

5. Gaya bahasa
Menulis dengan cara dan gaya penulisan yang dimengerti dengan baik oleh audiens Anda adalah hal yang penting lainnya. Pemahaman orang berbeda-beda dalam mencerna sebuah tulisan, di situ lah perlunya Anda menyesuaikan tulisan dengan audiens Anda. Mungkin Anda butuh beberapa waktu untuk penyesuaian dan mencari gaya bahasa yang tepat.

6. Intonasi
Seperti halnya bahasa verbal, bahasa tulisan pun memiliki intonasi, tergantung tujuan penulisnya. Ada nada positif, ada nada memerintah. Ada intonasi yang menyindir, ada yang damai, ada yang bersahabat, ada yang konfrontatif, berseberangan, vulgar, terkesan ditutupi dan lain sebagainya.
Sesuaikan intonasi dengan tujuan penulisan. Berlatih terus sampai Anda menemukan yang sesuai dengan karakter Anda sendiri. Saya sendiri lebih menyukai intonasi positif, dan selalu mengajak orang untuk berpikir positif.

7. Kutipan
Mengutip pendapat orang lain (apalagi seorang  yang ahli) adalah hal bagus, namun juga jangan sampai membuat kita menunda membuat tulisan hanya karena belum menemukan tulisan orang lain untuk dikutip. Tulislah semampu, setahu, dan sepengalaman Anda sendiri tentang sesuatu. Jika Anda menemukan hal baru lainnya, Anda tinggal memperbaruinya. Itu jauh lebih baik dibanding Anda menunda untuk menulis sampai Anda menemukan sebuah rujukan.


-   Contoh-contoh artikel

BAHAYA PENGGUNAAN FORMALIN PADA MAKANAN
(Endah Puspitojati)

Mendengar kata formalin, kita langsung teringat pada zat pengawet mayat. Formalin seyogyanya memang digunakan salah satunya sebagai pengawet mayat, namun akhir-akhir ini terjadi penyalahgunaan formalin untuk bahan tambahan makanan. Formalin merupakan bahan kimia yang biasa dipakai untuk membasmi bakteri atau berfungsi sebagai disinfektan. Zat ini termasuk dalam golongan kelompok desinfektan kuat, dapat membasmi berbagai jenis bakteri pembusuk, penyakit, cendawan atau kapang. Disamping itu, juga dapat mengeraskan jaringan tubuh (Winarno, 2004).

Sesungguhnya, setiap hari kita menghirup formalin dari lingkungan sekitar. Dalam skala kecil, formaldehida –sebutan lain untuk formalin- secara alami ada di alam. Contohnya gas penyebab bau kentut atau telur busuk. Di udara ia terbentuk dari pembakaran gas metana dan oksigen yang ada di atmosfer, dengan bantuan sinar matahari. Formalin mudah larut dalam air sampai kadar 55 %, sangat reaktif dalam suasana alkalis, serta bersifat sebagai zat pereduksi yang kuat, mudah menguap karena titik didihnya rendah yaitu -210 C (Winarno, 2004).

Meskipun Peraturan Menteri Kesehatan sudah menyatakan bahwa formalin merupakan bahan tambahan makanan terlarang, ternyata pada kenyataannya masih banyak para pedagang/produsen makanan yang “nakal” tetap menggunakan zat berbahaya ini. Formalin digunakan sebagai pengawet makanan, selain itu zat ini juga bisa meningkatkan tekstur kekenyalan produk pangan sehingga tampilannya lebih menarik (walaupun kadang bau khas makanan itu sendiri menjadi berubah karena formalin). Makanan yang rawan dicampur bahan berbahaya ini biasanya seperti bahan makanan basah seperti ikan, mie, tahu hingga jajanan anak di sekolah (Afrianto, 2008).

Hasil Pengujian Laboratorium Bioteknologi dan Pemanfaatan Limbah Pertanian pada beberapa sampel mie menunjukkan masih terdapat sampel yang mengandung formalin. Sampel mie diambil dari beberapa wilayah di Yogyakarta yaitu mie pentil, mie basah kuning, dan mie mentah untuk mie ayam. Ternyata masih ditemukan kandungan formalin pada mie mentah untuk mie ayam. Hal ini dibuktikan dengan pengujian kualitatif kandungan formalin dengan menggunakan larutan Fehling A dan Fehling B. Mie yang bebas formalin tidak akan mengalami perubahan warna ketika ditambah kedua larutan Fehling A-B yaitu tetap berwarna biru,namun mie yang berformalin akan mengalami perubahan warna larutan dari berwarna biru menjadi berwarna merah. Perubahan warna disebabkan oleh reaksi Fehling A dan B dengan formalin atau formaldehid yang akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah.

Secara fisik panca indera kita memang sulit mendeteksi makanan mana yang tercemar formalin atau bebas formalin. Sebagai konsumen, kita juga harus benar-benar mencermati ciri-ciri fisik mie (terutama mie basah) yang memakai bahan berbahaya.

Berikut ini ciri-ciri mie segar atau mie basah yang formalin :
1. Saat dipegang mie terasa sangat kenyal atau liat.
2. Selain aroma terigu biasanya tercium aroma seperti obat meskipun sudah berulang kali dibilas air bahkan direbus.
3. Mie sangat liat saat dipotong dengan sendok. Tekstur kenyalnya mirip karet karena yang alami kenyalnya berasal dari gluten tepung terigu.
4. Mie tahan disimpan atau dibiarkan dalam suhu ruangan selama 1-2 hari.
Sedangkan mie yang tidak mengandung formalin memiliki ciri-ciri:
1. Saat dipegang mie terasa lembut teksturnya.
2. Beraroma tepung terigu dan sedikit bau anyir telur.
3. Mi mudah sekali putus atau patah karena tidak terlalu liat. Tekstur liatnya dari gluten tepung dan telur ayam.
4. Saat direbus airnya agak keruh karena ada tepung terigu dan telur yang ikut terlarut di dalamnya.
5. Mie tidak tahan disimpan lama, mudah sekali berjamur terutama jika memakai telur.
6. Rasanya gurih, empuk dan lembut karena memakai telur.

Pemakaian formalin pada mie atau jenis makanan lain dapat menyebabkan keracunan tubuh manusia dengan gejala sebagai berikut : sukar menelan, mual, sakit perut yang akut disertai dengan muntah-muntah , timbulnya depresi susunan syaraf atau gangguan peredaran darah.

Menurut beberapa sumber baik melalui penelitian ataupun kajian yang layak dipercaya, penggunaan formalin pada produk makanan yang beredar di pasaran (baik dipasar modern maupun pasar tradisional), sudah berada di ambang batas mengkawatirkan. Akankah kita berpangku tangan dengan kondisi produk makanan yang mengganggu kesehatan?. Sebagai konsumen “cerdas” pilihlah dan konsumsilah makanan yang bebas dari racun demi kesehatan kita dan anak cucu kita.

Sumber :
Afrianto, Edi. 2008. Pengawasan Mutu Produk/Bahan Pangan 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Departemen Pendidikan Nasional.
Cahaya, S. 2003 . Bahan Tambahan Makanan, Manfaat dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jurnal Info Kesehatan. USU. Medan.
Winarno, FG. 2004. Keamanan Pangan 2. M Brio Press. Bogor

PEMBERDAYAAN PETANI MENUJU BUDAYA EKONOMI MELALUI DECENTRALIZATION GRANT AND AKSES INFORMASI
Oleh: Sapto Husodo

Latar belakang
Suatu kenyataan bahwa penerapan sistem ekonomi tidak lepas dari sistem politik and sosial budaya yang dianut oleh suatu community. Didalam banyak community petani di pedesaan masih berusahatani secara subsisten. Dengan kondisi sosial budaya ini, seorang petani tidak memiliki insentif untuk berproduksi diatas keperluan rumah tangga keluarganya and melemahkan produksinya untuk pasar. Dalam sistem budaya ekonomi , tujuan budaya adalah kebahagiaan didunia atas dasar material and finansial. Pola budaya disusun secara rasional melalui ilmu and teknologi , menggunakan daya fikir atau akal and bersifat realistis, berorientasi masa depan, demokratis, bersifat ekspansif didukung sistem politik and budaya.

Community agraris dapat mempertahankan kehidupan sosial budayanya dalam hubungan antar warganya sendiri , tetapi dalam hubungannya dengan sistem ekonomi non agraris ( dalam and luar negeri ) , mau tidak mau hubungan ini harus didasarkan pada globalisasi budaya and ekonomi.Untuk mengubah dirinya dari budaya sosial ke budaya ekonomi dapat terjadi dalam hubungan antara community tani di pedesaan and community non petani di perkotaan untuk menggugah aspirasi dari basis budaya sosial untuk menerima tujuan-tujuan ekonomi . Berkait dengan upaya mengubah diri petani dari berbudaya sosial kebudaya ekonomi, titik tolak perubahan ini dapat ditinjau melalui permasalahan-permasalahan umum yang dihadapi petani dalam berusahatani .

Secara rinci masalah masalah yang dihadapi petani di pedesaan adalah sebagai berikut :
1.        Petani produsen di Indonesia umumnya petani kecil dengan usahatani berskala kecil and terpencar pencar, dengan kemampuan pengelolaan usaha yang bersifat konvensional . Oleh karena itu tidaklah mungkin petani secara perorangan menjual produknya secara langsung dipasar karena membutuhkan biaya yang cukup tinggi and dengan produk yang tidak memiliki cukup daya saing karena kurangnya teknologi.
2.       Sebagai petani kecil , mereka tidak memiliki cukup kekuatan untuk melaksanakan sistim produksi dengan teknologi yang lebih moderen, tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan manajemen pemasaran karena tidak ada insentif produksi and resiko kredit yang cukup berat and berbelit-belit.
3.       Kurangnya informasi yang cukup akurat yang dapat digunakan untuk memainkan peranan penting dalam berteknologi and berproduksi, untuk memperlancar proses jual-beli and untuk mengakomodasikan tingkat harga.
4.       Lemahnya support serveces and policy pemerintah untuk menciptakan iklim berusaha and otonomi petani. 

Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam mengubah budaya sosial ke budaya ekonomi. Yaitu :
·         Pentingnya penguasaan teknologi
·         Kekuatan dalam manajemen moderen and profesional
·         Meningkatnya perubahan preferensi konsumen
·         Skala usaha ekonomis and efisiensi
·         Pembiayaan usahatani
·         Akses informasi

Lambat atau cepat pertanian Indonesia harus segera diarahkan untuk mampu memanfaatkan teknologi yang ada. Pertanian berbasis budaya ekonomi yang menggunakam teknologi baru perlu terus diusahakan. Percontohan ,demo farm dalam skala ekonomis sangat diperlukan untuk mendorong pemanfaatan teknologi bagi petani.

Kekuatan dalam manajemen moderen and profesional sangat dibutuhkan bagi community yang memiliki budaya ekonomi untuk mencapai tujuan melalui agrobisnis sehingga tercipta kontrol suply and demand, tercapai pemenuhan syarat pasar melalui teknologi moderen, sehingga tercapai peningkatan produksi pertanian. Perubahan preferensi konsumen perlu diantisipasi secara cepat , and peran teknologi menjadi sangat dominan sebagai alat untuk melakukan antisipasi preferensi tersebut.

Untuk melaksanakan modernisasi pertanian and agar tercapainya syarat pasar maka rotasi tanaman dalam skala ekonomis menjadi salah satu kunci kekuatan manajemen moderen and profesioanal untuk mencapai sasaran daya tarik, motivasi and peningkatan pendapatan. Teknologi Informasi menjadi kunci pokok agar community mendapat kesempatan menggali informasi umum ini. Dengan demikian petani yang pengetahuan and pandangannya biasanya konservatif karena terbatasnya informasi menjadi berpandangan lebih luas.

Siapakah yang wajib mendorong penyelarasan budaya ekonomi ini ? Jawabnya adalah Community bersama Pemerintah. Pemerintah menyelenggarakan pelayanan dan pemberdayaan pada community dengan menciptakan fasilitas-fasilitasnya (permodalan, pasar, teknologi dll) dan bertindak sebagai support serveces and policy.

Peran pemerintah dalam pencapaian tujuan pembentukan kerjasama dengan lembaga ekonomi diperkotaan yaitu bertindak sebagai mediator and fasilatator penyelenggaraan usaha ekonomi, menjaga keseimbangan hak and kuajiban masing-masing pihak yang bekerja sama secara adil, proporsional dan melindungi pihak yang lemah. Pembentukan budaya ekonomi oleh pemerintah and masyarakat melalui proses interaksi dalam skema jaringan kerjasama dapat dilakukan dengan menjamin keberlanjutan hubungan kerjasama ini misal, pengikatan kerjasama yang adil melalui jalur formal dalam bentuk MOU. 

Peran pemerintah dalam mewujudkan Decentralization Grant yaitu bertindak sebagai mediator dan fasilitator dengan mengakses sumber-sumber bantuan melaui media visual maupun elektronik dan pengelolaan serta pengembangannya diserahkan penuh pada petani.

Dalam rangka terciptanya syarat pasar maka pemerintah bersama petani berupaya mewujudkan sistem kebersamaan dan kegotong royongan dengan mewujudkan usahatani berskala ekonomi didukung kekuatan manajemen modernisasi and profesional. Pemerintah bertugas menyelenggarakan fasilitas pelatihan and percontohan dalam rangka menciptakan kemampuan petani melaksanakan usahanya secara lebih modern dan profesional.

Sebagai fasilitator and mediator , pemerintah harus lebih dulu memiliki kompetensi – kompetensi yang dibutuhkan untuk memediatori and memfasilitasi petani melalui kursus and atau pendidikan ketrampilan didalam maupun diluar negeri.

MEMPERINDAH PEKARANGAN DENGAN TABULAMPOT JERUK MANIS
(Rennyta Septiana Hapsari)

Tabulampot atau yang sering kita kenal tanaman buah dalam pot, merupakan salah satu cara untuk membudidayakan tanaman berupa buah-buahan yang ditanam di dalam pot. Berasal dari usaha pembibitan yang tidak laku jual, sehingga pemiliknya menanamkan bibit tersebut dalam pot. Tabulampot ternyata mengalami perkembangan yang menggembirakan, terutama yang tinggal di perkotaan. Metode ini merupakan metode budidaya tanaman lahan sempit yang lebih mengoptimalkan penggunaan pot dan tanaman buah-buahan dalam pelaksanaannya sehingga keterbatasan lahan dan pekarangan yang dimiliki oleh sebagian besar warga kota menjadi alasan kuat mengapa tabulampot menjadi pilihan utama. Dikarenakan cara penanamannya sangat mudah dan tidak memakan waktu yang cukup banyak dan hasilnya pun sangat memuaskan. Tabulampot (tanaman buah dalam pot) mulai berkembang pada penghujung 1970-an. Tambulampot bisa menjadi alternative bercocok tanam bagi penghobi tanaman yang tidak memiliki lahan luas. Saat ini Tabulampot kian diminati. Tanaman ini mudah dijumpai dikios-kios pertanian ataupun kita bisa mencoba menanam sendiri. (Rahardi,F, 1992)

Tingginya permintaan tabulampot ternyata disambut baik oleh penangkar bibit, terlihat jelas dari banyaknya orang yang menggunakan tabulampot disetiap membuat budidaya. Tidak hanya itu, jenis dari tabulampot kini semakin banyak dikembangkan dan jenisnya pun semakin beragam. Tanaman buah biasanya berpostur tinggi dengan perakaran dalam dan membutuhkan ruang tumbuh yang cukup luas. Hal ini menyulitkan penduduk perkotaan dengan lahan yang sangat terbatas sehingga banyak metode terus dikembangkan, baik dari sisi teknologi maupun jumlah jenis tanaman buah yang bisa dijadikan tabulampot.

Banyak sekali tanaman yang bisa dikembangkan di tabulampot, seperti : tanaman yang relatif mudah, sedang, sampai yang sulit berbuah. Dari segi perawatan, tanaman buah dalam pot tidak tergolong sulit. Sama halnya dengan tanaman tanpa media pot, harus dipupuk dan diberi air. Namun, ada beberapa trik agar media potnya tidak menghalang pertumbuhan si tanaman. Benar, perawatannya  memang tidak jauh berbeda, tetap memupuk, bisa secara pupuk kandang atau memakai pupuk NPK. (Endah, Joesi, 2001)

Keuntungan Sistem Tabulampot
Sistem budidaya tabulampot memberikan banyak keuntungan bagi para hobiis tanaman buah yang tinggal di perkotaan dan bagi pemilik lahan sempit yang ingi menanam tanaman buah.
Keuntungan tersebut antara lain:
1.       Memanfaatkan halaman atau lahan yang sempit.
2.       Lebih mudah memindahkan tanpa resiko tanaman mengalami kematian.
3.       Mudah perawatannya, terutama dalam penanggulangan hama dan penyakit sehingga akan dihasilkan tanaman yang sehat.
4.       Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak akan merusak bangunan yang ada di sekitarnya.
5.       Kebutuhan unsur hara mineral dan air dapat dipenuhi secara optimal dan efisien.
6.       Pemborosan pupuk dapat diminimalisir karena pemberiannya sesuai dengan kebutuhan dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman seluruhnya.
7.       Mencegah punahnya beberapa jenis tanaman langka.
8.       Sumber gizi dan serat.
9.       Dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan dengan menjual bibit atau buah yang dihasilkan
10.   Menciptakan ekosistem yang sehat dan indah.
11.   Sistem drainase lebih mudah diterapkan sehingga tidak kelebihan air
12.   Masa pembungaan dan pembuahan mudah diatur sehingga dapat berproduksi sepanjang tahun.

TABULAMPOT JERUK MANIS

Jeruk manis atau jeruk peras (Citrus sinensis Osbeck) adalah perdu tropis dan subtropis yang menghasilkan buah dengan nama sama. dan juga nama buahnya. Buah jeruk memiliki kulit berwarna hijau hingga jingga dan daging buahnya mengandung banyak air. Sari buah jeruk merupakan minuman hasil perasan jeruk yang populer. Kulit  buah jeruk biasa dikeringkan dan diolah menjadi bahan obat dan biasanya dipakai dalam ramuan herbal atau jamu tradisional Tionghoa. Kulit jeruk dapat diolah dengan cara tertentu menjadi manisan atau selai (marmalade). Cairan buah jeruk banyak mengandung vitamin C. Ada dua jenis jeruk potensial yang dikembangkan di Indonesia, yaitu jeruk manis atau Citrus sinensis dan jeruk siam atau Citrus nobilic var. microcarpa.

Syarat Tumbuh
        Jeruk manis dapat tumbuh pada daerah basah dan kering.
        Curah hujan optimum untuk jeruk manis yaitu : 1500 mm per tahun.
        Penyinaran matahari 50% – 70%.
        Suhu optimal untuk jeruk manis 25° – 30° C.
        Jeruk manis dapat tumbuh pada ketinggian 300 – 800 m dpl.
        Tanah yang cocok untuk jeruk manis adalah tanah lempung sampai lempung berpasir, serta subur dan gembur (mengandung humus).

Langkah- Langkah Penanaman :
A. Persiapan dan Penanaman
1. Bibit
Jeruk manis dapat diperbanyak secara generative (dengan biji). Namun, untuk kepentingan bertanam dalam pot sebaiknya gunakan bibit asal perbanyakan secara vegetative yaitu okulasi. Bibit tersebut dapat diperoleh dari penangkar bibit buahbuahan.

2. Pot dan Media Tanam
Pot untuk tabulampot jeruk manis terbuat dari tanah, porselen,lastic, semen, atau kayu. Bentuk pot juga bervariasi, yang penting ukurannya sesuai dengan ukuran bibit. Untuk media tanam, gunakan tanah kebun yang subur. Pot untuk tabulampot jeruk ini anda dapat menggunakan pot yang terbuat dari tanah, plastic, porselen, lastic, semen atau kayu. Untuk bentuk dan ukuran pot juga bervariasi tergantung ukuran bibit yang dimiliki. Untuk media tanamnya, sebaiknya anda menggunakan tanah perkebunan yang subur. Namun anda juga dapat menggantinya dengan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Ukuran pot minimal untuk tanaman jeruk sebaiknya yang bediameter 30 cm atau disesuaikan dengan ukuran tanaman, dan yang terpenting dari apapun jenis dan bahan pot yang digunakan ialah adanya lubang untuk pembuangan air di bagian dasar pot yang cukup baik. Misalnya pada drum bekas perlu dibuat lubang sebanyak 5 buah dengan diameter masing-masing 1 cm.

3. Tahap Penanaman
1.       Isi dasar pot dengan menggunakan pecahan genting supaya media tanam tidak terbuang keluar saat dilakukan penyiraman.
2.       Kemudian tambahkan kerikil dan pasir pada lapisan atasnya.
3.       Masukkan tanah perkebunan yang subur atau campuran media tanam sampai sepertiga pot menggunakan skop kecil..
4.       Keluarkan bibit dari polybag. Potong akar tunggang bibit jika terlalu panjang sampai sisa setengahnya.
5.       Letakkan bibit di tengah pot, lalu timbun dengan menggunakan media tanam hingga pot penuh.
6.       Siram media tanam dengan menggunakan sedikit air hingga semua media tanam cukup basah dengan menggunakan gembor agar lebih memadat.

B. Perawatan
1.       Pencahayaan dan Penyiraman
Perlu anda ketahui bahwa tabulampot jeruk membutuhkan sinar matahari sebanyak 5 jam per hari. Maka dari itu, sebaiknya anda meletakkan tabulampot  ini di tempat yang mendapat penyinaran matahari penuh dan tida terhalang sesuatu. Jangan lupa juga untuk melakukan penyiraman secara teratur.

2.       Pemupukan
Agar tabulampot jeruk manis lebih produktif berbuah, maka ada baiknya jika anda melakukan pemupukan secara rutin setiap 4 bulan sekali. Pada umur 4 bulan terhitung setelah penanaman, mulai berikan pupuk NPK sebanyak 25 gram/tanaman. Seiring dengan bertambahnya umur tanaman, tambahkan dosis pupuk tanaman, sehingga pada umur 8 bulan dosis pupuk menjadi 50 gram/tanaman, 100 gram/tanaman pada umur 12 bulan, 200 gram/tanaman pada umur 16 bulan dan seterusnya.

3.       Pemangkasan
Hal lain yang tak kalah penting untuk perhatikan dalam tabulampot jeruk ini adalah pemangkasan. Pemangkasan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus untuk mempercantik penampilan tanaman. Selain anda melakukan pemangkasan untuk mempercantik cabang, jangan lupa juga untuk memangkas ranting – ranting yang kering atau terserang hama dan penyakit. Pelihara 3 cabang primer, lalu pelihara 3 cabang sekunder dari cabang primer dan pelihara 3 cabang tersier dari cabang sekunder. Cabang primer diatur sedemikian rupa sehingga masing – masing berjarak sekurangnya 30 cm. Cabang primer, sekunder, dan cabang primer dipangkas dengan jarak 30- 50 cm dari pangkal cabang. Artinya 30-50 cabang primer dari batang, 30-50 cm cabang sekunder dari cabang primer, dan 30-50 cm cabang tersier dari cabang sekunder.

4.       Repotting
Tabulampot jeruk manis sebaiknya mulai diganti pot dan media tanamnya setelah berumur 3-4 tahun. Namun untuk repotting selanjutnya setelahnya, repotting harus dilakukan setiap setahun sekali.
Beikut ini merupakan cara melakukan pergantian pot pada tabulampot jeruk manis :
        Pangkas sepertiga cabang tanaman
        Biarkan media tanam mongering (jangan disiram) selama 2-3 hari
        Angkat tanaman dari pot lama dan buang sebagian media tanamnya
Siapkan pot baru yang ukurannya lebih besar dan media tanam yang baru. Isi pot dengan menggunakan media tanam yang sudah disiapkan
        Tanam kembali tanaman tersebut ke dalam pot yang baru

5.       Waspadai Kutu Daun
Kutu daun merupakan salah satu hama yang paling banyak menyerang tanaman jeruk manis. Kutu daun berukuran 1-2 mm, hidup berkoloni atau berkelompok, dan menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan tanaman. Sasaran dari kutu daun adalah tunas – tunas baru dan daun – daun yang masih muda. Gejala dari serangan kutu daun ini adalah daun – daun pada tanaman jeruk mulai menggulung. Ketika menyerang, kutu daun akan mengeluarkan madu yang terasa manis, sehingga mengundang datangnya semut. Jika kutu daun ini menyerang bunga, akibatnya akan fatal, buah akan gagal terbentuk. Untuk mengatasi serangan hama kutu daun ini, ada baiknya jika anda selalu mengamati kondisi tabulampot secara rutin. Jika ditemukan kutu daun, segara pangkas bagian yang terkena kutu daun, lalu bakar. Anda juga dapat menyemprotkan insektisida seperti Curacron 500 EC dan Decis 2,5 EC untuk membasmi hama – hama. Namun hati – hati saat anda menyemprot, usahakan anda menyemprot tepat pada hama, bukan pada buahnya.

6.       PANEN
Buah jeruk dipanen saat masak optimal berumur lebih dari 28-36 minggu, tergantung jenis/varietasnya. Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai buah. Lakukan panen ketika buah mencapai kematangan optimal, sekitar 8 bulan dari pembungaan.
Karakter buah siap panen : buah ketika ditekan dengan ibu jari dan telunjuk tidak terasa keras, kulit buah berwarna kekuningan, kadar sari buah telah mencapai sekitar 35 – 40%. Lakukan panen saat cuaca cerah, jangan memanjat pohon (gunakan tangga kaki 4), potong tangkai buah dengan gunting pangkas, masukkan buah kedalam tas  platik 5 kg yang digantungkan di leher, masukkan buah dari kantong plastik kedalam keranjang yang dilapisi karung plastik.

Sumber:
Endah, Joesi. 2001. Membuat Tabulampot rajin berbuah. Agromedia Pustaka.Yogyakarta.
Rahardi, F. 1992. Bercocok Tanam dalam Pot. Penebar Swadaya. Jakarta.
http://budidayasda.blogspot.co.id/2014/03/keuntungan-budidaya-tanaman-dalampot.html
https://warasfarm.wordpress.com/2014/08/18/teknologi-budidaya-tabulampot-jeruk/

Ketika Anak Selalu Terlambat Datang Sekolah

Sudah pukul 7 Sandy belum juga bangun, belum shalat subuh dan belum siap-siap mandi. Alhasil,Sandy terlambat lagi masuk sekolah seperti hari-hari sebelumnya. Ibunya Sandy akhirnya menerima surat teguran dari sekolah untuk yang kedua kalinya. Problem Sandy sebenarnya tergolong tidak berat diabanding masalah teman-temannya.Sandy hanya sering terlambat datang ke sekolah dan selalu lupa bawa buku PR. Sementara masalah teman-teman Sandy yang lain untuk anak remaja seusianya seperti merokok, mem-bully kawan bahkan pulang nongkrong di mal. Hal ini tidak pernah dilakukan oleh Sandy.

Dari segi akademis Sandy tergolong baik-baik saja. Sandy mampu mengikuti pelajaran dengan baik walaupun belum pernah meraih rangking pertama atau 5 besar sekalipun. Namun Sandy tidak terlalu payah mengikuti pelajaran karena hampir semuanya dapat diikutinya dengan baik. Tidak ada yang merisaukan prilaku Sandy kecuali kebiasaannya yang selalu bangun kesiangan dan selalu terlambat masuk sekolah.

Sebenarnya sudah berbagai macam cara dilakukan oleh ibunya untuk mengatasi masalah itu. NamunSandylah yang susah untuk merubahnya. Memarahi, kesal bahkan mengancam sudah dilakukan ibunyaSandy, namun jawaban Sandy simple saja yaitu, "mengantuk yaa mengantuk, tidak bisa dirubah lagi."

Akhirnya ibunya mencoba mencari cara lain agar Sandy tidak terlambat lagi datang ke sekolah. Agar tidak kesiangan ibunya meminta Sandy untuk tidur lebih awal dimalam hari. Karena menurut ibunya Sandy, cara ini dapat membuat Sandy bangun juga lebih awal.

Untuk anak-anak remaja seusia Sandy memang susah sekali tidur di awal waktu. Oleh karena itu, apa yang harus orangtua lakukan sebaiknya adalah menyibukkan anaknya dengan berbagai kegiatan di sore hari yang utamanya aktivitas yang bersifat fisik, seperti main bola, taekwondo atau bela diri lain yang dapat menguras tenaga.Atau bisa juga dengan mengajak anaknya untuk bermain basket ball, tenis atau apa saja yang penting si anak mengikuti kegiatan fisik yang mengerahkan tenaga dan membuat lelah. Ketika tubuh si anak lelah maka biasanya si anak ingin segera sampai rumah, lalu mandi, makan dan tidur.

Dengan cara ini Insya Allah berhasil untuk membuat anak remaja kita tidur lebih awal dan kemudian bangun juga lebih awal dan diharapkan tidak akan terlambat bangun lagi.


Sumber Penulisan :
http://portal-uang.com/2013/08/cara-menulis-artikel-yang-baik.html
http://wandimashum.blogspot.co.id/2015/02/makalah-tentang-artikel.html