Masyarakat luas menganggap semua
tulisan di media cetak (koran, majalah, tabloid, buletin, jurnal, dan news
letter) sebagai artikel. Dalam dunia jurnalistik, biasanya artikel hanya
menyangkut satu pokok permasalahan dengan sudut pandang hanya dari satu disiplin
ilmu. Selain menganggap semua tulisan di media cetak sebagai artikel, biasanya
masyarakat juga tidak bisa membedakan antara artikel, opini, dan kolom. Padahal
ketiga jenis tulisan tersebut berbeda. Opini biasanya lebih mengutamakan
pendapat pribadi (buah pikiran) si penulis. Sementara kolom adalah artikel,
opini, esai atau tulisan lain oleh penulis tetap, yang diberi ruang (rubrik)
yang tetap pula.
Pada dasarnya,
ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model tersebut bisa
dikelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling mudah ialah model
penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak rumit dan
bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang
arti artikel, berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian dari
artikel:
Menurut Ichtiar Baru, artikel adalah karangan prosa
dalam media massa yang membahas pokok masalah secara lugas. Sehingga yang
terpenting dalam sebuah artikel adalah isi yang benar dan aktual, susunannya
rapi, dan hemat dengan kata-kata.
Di dalam buku The America Heritage Desk Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah bagian
tulisan nonfiksi yang berbentuk bebas, bagian dari penerbitan seperti
laporan dan esai.
Dalam Longman Pitman Office
Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah sebuah tulisan prosa
nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian bebas dari sebuah majalah, koran,
dan lain-lain.
Artikel merupakan karya tulis
lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan sebagainya (KBBI
2002: 66). Atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang membahas isu
tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara
lugas (Tartono 2005:84).
Artikel merupakan karya tulis atau
karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu panjangnya, karangan yang
bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana penyampaiannya
adalah surat kabar, majalah, dsb, wujud karangan berupa berita atau
“kharkas” (Pranata 2002: 120).
Dari keseluruhan
pendapat, dapat di simpulkan bahwa artikel merupakan karangan faktual secara lengkap dengan panjang
tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin,
dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan,
mendidik, dan menghibur. Artikel yang bagus, juga bukan sekedar tulisan
yang ‘memesona’ pembacanya, tapi adalah artikel yang mampu memberi
manfaat nyata.
-
Berdasarkan penulisnya, artikel dibedakan menjadi 2 macam :
1.
Artikel
redaksi
Artikel redaksi ialah tulisan yang di garap oleh redaksi dibawah tema
tertentu yang menjadi isi penerbit.
2.
Artikel
umum
Artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum
-
Berdasarkan fungsinya atau kepentingannya, artikel juga dibedakan menjadi 2 macam, antara lain :
1.
Artikel
khusus
Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi.
2.
Artikel
sponsor
Artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.
- Ciri-ciri sebuah artikel, yakni :
1)
Lugas,
yaitu penulisan langsung menuju persoalan.
2)
Logis,
yaitu segala keterangan yang dipaparkan, memiliki dasar dan alasan yang logis
(masuk akal) dan dapat diuji kebenarannya.
3)
Tuntas,
yaitu masalah dikupas secara mendalam.
4)
Obyektif,
yaitu keterangan yang disajikan sesuai dengan data dan fakta yang ada.
5)
Cermat,
yaitu berusaha menghindari berbagai kekeliruan walau sekecil apapun.
6)
Jelas
dan padat, yaitu keterangan yang dikemukakan dapat dipahami pembaca dan tidak
bertele-tele.
7)
Tidak
melibatkan emosi berlebihan, seperti rasa haru, marah, benci atau kagum yang
diungkapkan secara berlebihan.
8)
Terbuka
dan tidak egois, yaitu menerima kemungkinan pendapat baru dan tidak merasa diri
paling benar.
9)
Memperhatikan
bahasa baku dan mengikuti kaidah tanda baca yang diakui.
-
Tujuan penulisan artikel, meliputi :
1.
Tujuan
Penugasan
Misalnya seorang siswa sekolah yang diberi tujuan untuk menulis sebuah
artikel.
2.
Tujuan
Informasi
Artikel yang tujuannya semata-mata untuk memberikan informasi kepada
pembaca mengenai sebuah hal.
3.
Tujuan
Persuasi (membujuk)
Artikel yang mengulas sesuatu hal yang didalamnya terkandung muatan pembujukan
kepada pembaca untuk melakukan suatu hal atau membeli suatu barang. Misalnya
artikel tentang diabetes yang terselip materi promosi akan suatu produk bebas
gula yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Secara tidak langsung, ini
menjadi sanggahan akan ciri obyektif sebuah artikel yang telah disebutkan
diatas.
4.
Tujuan
Entertainment
Artikel yang tujuannya untuk menghibur pembaca.
5.
Tujuan
Eksistensi
Artikel yang ditulis untuk menjadi penegasan diri atau untuk menyatakan
eksistensi diri penulis kepada pembaca.
6.
Tujuan
Kreatif
Artikel yang ditulis untuk penyaluran suatu ide.
7.
Tujuan
Pemecahan masalah
Yakni artikel yang ditulis dengan tujuan membantu pembaca memecahkan
permasalahan yang dihadapi.
-
Langkah-Langkah Menulis Artikel
1. Kuasai Topik Artikel yang
akan ditulis
Untuk menulis sebuah artikel, terlebih
dahulu kuasai topiknya. Misalnya
: Jika ada seorang teknik mesin, tentu
sangatlah menguasai tentang mesin. Untuk membahas tentang mesin mobil terbaru
misalnya, tidaklah sulit untuk menuliskannya dan ide akan terus mengalir.
2. Buat Judul Yang Menarik Perhatian
Orang Untuk Membacanya
Sebuah tulisan rata-rata yang dibaca
pertama kali adalah Judul. Jika Judulnya menarik perhatian, hampir dapat dipastikan
orang pasti akan membaca keseluruhan isinya.
3. Buat Garis Besar Tulisan
Untuk membuat agar artikel tetap
sesuai dengan judul, buatlah point–point garis besarnya, sehingga artikel tidak sampai melenceng terlalu jauh.
4. Buat Tulisan yang Langsung
pada Point
Banyak orang tidak punya banyak
waktu untuk membaca di internet. Oleh karena itu, buatlah tulisan yang langsung mengena
sesuai dengan judul yang dibahas dan jangan terlalu bertele-tele.
5. Hindari “me oriented”, dan ganti
dengan “you oriented”
Target dari artikel adalah untuk pengunjung. Cara
ini akan membuat akan pembaca artikel merasa bahwa merekalah yang sedang diajak bicara. Merekalah yang menjadi
perhatian tulisan.Pada prinsipnya adalah pikirkan bahwa mereka pasti
dapat keuntungan dari tulisan itu.
6. Buat sebuah kesimpulan di akhir
artikel
Konklusi atau kesimpulan adalah
sebagai penutup dari semua pembahasan. Mungkin sebagian pembaca tidak mengerti
arah dari pembahasan artikelnya. Oleh karena itu perlu disimpulkan di akhir maksud dari seluruh
pembahasan tersebut.
7. Cantumkan sumber tulisan
Jika menuliskan sebuah artikel
dengan mencuplik beberapa kalimat dari sumber lain, makacantumkan alamat sumber tersebut di
bagian bawah tulisan. Hal ini untuk menghindari tuduhan sebagai“pencuri” ide/pikiran orang lain.
Tidak enak bukan jika seandainya pemilik artikel itu berkomentar dan menanyakan
dari mana sumber tulisan tersebut. Nah, Jadilah seorang penulis yang profesional dan
jujur. Pembaca tentu akan lebih sangat menghargai tulisan tersebut.
- Hal-hal yang perlu dipehatikan
dalam membuat artikel
1. Panjang tulisan
Tulislah
sepanjang Anda memerlukannya. Tulislah sepanjang bisa mengurai semua apa yang
ingin Anda sampaikan. Tidak kurang, tidak lebih.
Seringkali Anda
bisa memangkas kalimat dan kata-kata yang tidak perlu, buang saja. Buat tulisan
tetap simpel, namun bisa menyampaikan isi dengan baik. Menurut saya, tidak ada
patokan berapa jumlah kata minimal untuk sebuah tulisan yang bagus.
Tulislah
sepanjang apapun, atau sependek apapun, jika mampu memberi solusi nyata dengan
tuntas, itu adalah artikel yang bagus. Penggunaan kata dan kalimat yang
tidak perlu, justru tidak membuat artikel itu menjadi lebih bagus.
2. Tata bahasa dan ejaan
Belajarlah
menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baik (saya sendiri masih
belajar). Menulis ejaan yang tidak standar, tidak akan banyak membantu,
kecuali jika audiens Anda sangat spesifik (komunitas gaul muda-mudi
misalnya).
Kecuali Anda
sedang menulis jurnal ilmiah, menggunakan tata bahasa dan ejaan yang
luwes (namun tetap memperhatikan kaidah bahasa) adalah salah
satu faktor yang membuat sebuah tulisan ‘enak’ untuk dinikmati.
Namun, hal ini
tidak juga berarti Anda harus secara ketat menggunakan tata bahasa dan
ejaan yang sangat baku. Menulis dengan terlalu berpatokan dengan tata
bahasa dan ejaan yang baku secara ketat, juga bisa membuat tulisan menjadi
sangat ‘kaku’ dan monoton.
Tanda baca juga
tidak boleh dilupakan. Saya sendiri setiap kali selesai menulis selalu
menyempatkan untuk membaca sekali lagi dari awal sampai akhir untuk mengecek
masalah tata bahasa dan ejaan ini.
3. Ringan dibaca
Penggunaan tata
bahasa, ungkapan, istilah, perumpamaan, atau ejaan yang tidak tepat dan
berlebihan akan cepat membuat pengunjung blog berhenti membaca seketika.
Menjaga tulisan agar tetap ringan dan mudah dicerna menjadi sesuatu yang sangat
sangat penting.
Jika orang tidak
mampu mencerna, mengartikan dan menerapkan solusi atau instruksi dalam tulisan
Anda, maka Anda telah gagal menghadirkan artikel yang bagus.
Bagilah artikel
yang cukup panjang menjadi beberapa sub-judul. Gunakan ilustrasi, gambar dan
format teks (huruf tebal, miring, garis bawah dan lain-lain) untuk
memperjelas isi. Gunakan kalimat yang tidak terlalu panjang. Dan terakhir,
sebagai pengujian, baca keras-keras tulisan Anda seperti Anda berbicara:
nyamankah didengarkan?
4. Topik
Topik adalah
sesuatu yang penting dalam sebuah tulisan. Tulislah tentang apa yang Anda
sukai, tentang apa yang Anda merasa nyaman dengan topik tersebut.
5. Gaya bahasa
Menulis dengan
cara dan gaya penulisan yang dimengerti dengan baik oleh audiens Anda adalah
hal yang penting lainnya. Pemahaman orang berbeda-beda dalam mencerna sebuah
tulisan, di situ lah perlunya Anda menyesuaikan tulisan dengan audiens Anda.
Mungkin Anda butuh beberapa waktu untuk penyesuaian dan mencari gaya bahasa
yang tepat.
6. Intonasi
Seperti halnya
bahasa verbal, bahasa tulisan pun memiliki intonasi, tergantung tujuan
penulisnya. Ada nada positif, ada nada memerintah. Ada intonasi yang menyindir,
ada yang damai, ada yang bersahabat, ada yang konfrontatif, berseberangan, vulgar,
terkesan ditutupi dan lain sebagainya.
Sesuaikan
intonasi dengan tujuan penulisan. Berlatih terus sampai Anda menemukan yang
sesuai dengan karakter Anda sendiri. Saya sendiri lebih menyukai intonasi
positif, dan selalu mengajak orang untuk berpikir positif.
7. Kutipan
Mengutip
pendapat orang lain (apalagi seorang yang ahli) adalah
hal bagus, namun juga jangan sampai membuat kita menunda membuat tulisan hanya
karena belum menemukan tulisan orang lain untuk dikutip. Tulislah semampu,
setahu, dan sepengalaman Anda sendiri tentang sesuatu. Jika Anda menemukan hal
baru lainnya, Anda tinggal memperbaruinya. Itu jauh lebih baik dibanding Anda
menunda untuk menulis sampai Anda menemukan sebuah rujukan.
-
Contoh-contoh artikel
BAHAYA PENGGUNAAN FORMALIN PADA MAKANAN
(Endah
Puspitojati)
Mendengar kata
formalin, kita langsung teringat pada zat pengawet mayat. Formalin seyogyanya
memang digunakan salah satunya sebagai pengawet mayat, namun akhir-akhir ini
terjadi penyalahgunaan formalin untuk bahan tambahan makanan. Formalin
merupakan bahan kimia yang biasa dipakai untuk membasmi bakteri atau berfungsi
sebagai disinfektan. Zat ini termasuk dalam golongan kelompok desinfektan kuat,
dapat membasmi berbagai jenis bakteri pembusuk, penyakit, cendawan atau kapang.
Disamping itu, juga dapat mengeraskan jaringan tubuh (Winarno, 2004).
Sesungguhnya,
setiap hari kita menghirup formalin dari lingkungan sekitar. Dalam skala kecil,
formaldehida –sebutan lain untuk formalin- secara alami ada di alam. Contohnya
gas penyebab bau kentut atau telur busuk. Di udara ia terbentuk dari pembakaran
gas metana dan oksigen yang ada di atmosfer, dengan bantuan sinar matahari.
Formalin mudah larut dalam air sampai kadar 55 %, sangat reaktif dalam suasana
alkalis, serta bersifat sebagai zat pereduksi yang kuat, mudah menguap karena
titik didihnya rendah yaitu -210 C (Winarno, 2004).
Meskipun
Peraturan Menteri Kesehatan sudah menyatakan bahwa formalin merupakan bahan
tambahan makanan terlarang, ternyata pada kenyataannya masih banyak para pedagang/produsen
makanan yang “nakal” tetap menggunakan zat berbahaya ini. Formalin digunakan
sebagai pengawet makanan, selain itu zat ini juga bisa meningkatkan tekstur
kekenyalan produk pangan sehingga tampilannya lebih menarik (walaupun kadang
bau khas makanan itu sendiri menjadi berubah karena formalin). Makanan yang
rawan dicampur bahan berbahaya ini biasanya seperti bahan makanan basah seperti
ikan, mie, tahu hingga jajanan anak di sekolah (Afrianto, 2008).
Hasil Pengujian
Laboratorium Bioteknologi dan Pemanfaatan Limbah Pertanian pada beberapa sampel
mie menunjukkan masih terdapat sampel yang mengandung formalin. Sampel mie
diambil dari beberapa wilayah di Yogyakarta yaitu mie pentil, mie basah kuning,
dan mie mentah untuk mie ayam. Ternyata masih ditemukan kandungan formalin pada
mie mentah untuk mie ayam. Hal ini dibuktikan dengan pengujian kualitatif
kandungan formalin dengan menggunakan larutan Fehling A dan Fehling B. Mie yang
bebas formalin tidak akan mengalami perubahan warna ketika ditambah kedua larutan
Fehling A-B yaitu tetap berwarna biru,namun mie yang berformalin akan mengalami
perubahan warna larutan dari berwarna biru menjadi berwarna merah. Perubahan
warna disebabkan oleh reaksi Fehling A dan B dengan formalin atau formaldehid
yang akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah.
Secara fisik
panca indera kita memang sulit mendeteksi makanan mana yang tercemar formalin
atau bebas formalin. Sebagai konsumen, kita juga harus benar-benar mencermati
ciri-ciri fisik mie (terutama mie basah) yang memakai bahan berbahaya.
Berikut ini
ciri-ciri mie segar atau mie basah yang formalin :
1. Saat dipegang
mie terasa sangat kenyal atau liat.
2. Selain aroma
terigu biasanya tercium aroma seperti obat meskipun sudah berulang kali dibilas
air bahkan direbus.
3. Mie sangat
liat saat dipotong dengan sendok. Tekstur kenyalnya mirip karet karena yang
alami kenyalnya berasal dari gluten tepung terigu.
4. Mie tahan
disimpan atau dibiarkan dalam suhu ruangan selama 1-2 hari.
Sedangkan mie
yang tidak mengandung formalin memiliki ciri-ciri:
1. Saat dipegang
mie terasa lembut teksturnya.
2. Beraroma
tepung terigu dan sedikit bau anyir telur.
3. Mi mudah
sekali putus atau patah karena tidak terlalu liat. Tekstur liatnya dari gluten
tepung dan telur ayam.
4. Saat direbus
airnya agak keruh karena ada tepung terigu dan telur yang ikut terlarut di
dalamnya.
5. Mie tidak
tahan disimpan lama, mudah sekali berjamur terutama jika memakai telur.
6. Rasanya
gurih, empuk dan lembut karena memakai telur.
Pemakaian
formalin pada mie atau jenis makanan lain dapat menyebabkan keracunan tubuh
manusia dengan gejala sebagai berikut : sukar menelan, mual, sakit perut yang
akut disertai dengan muntah-muntah , timbulnya depresi susunan syaraf atau
gangguan peredaran darah.
Menurut beberapa
sumber baik melalui penelitian ataupun kajian yang layak dipercaya, penggunaan
formalin pada produk makanan yang beredar di pasaran (baik dipasar modern
maupun pasar tradisional), sudah berada di ambang batas mengkawatirkan. Akankah
kita berpangku tangan dengan kondisi produk makanan yang mengganggu kesehatan?.
Sebagai konsumen “cerdas” pilihlah dan konsumsilah makanan yang bebas dari
racun demi kesehatan kita dan anak cucu kita.
Sumber :
Afrianto, Edi.
2008. Pengawasan Mutu Produk/Bahan Pangan 1. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Departemen
Pendidikan Nasional.
Cahaya, S. 2003
. Bahan Tambahan Makanan, Manfaat dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jurnal Info
Kesehatan. USU. Medan.
Winarno, FG. 2004.
Keamanan Pangan 2. M Brio Press. Bogor
PEMBERDAYAAN PETANI MENUJU BUDAYA EKONOMI
MELALUI DECENTRALIZATION GRANT AND AKSES INFORMASI
Oleh: Sapto
Husodo
Latar belakang
Suatu kenyataan
bahwa penerapan sistem ekonomi tidak lepas dari sistem politik and sosial
budaya yang dianut oleh suatu community. Didalam banyak community petani di
pedesaan masih berusahatani secara subsisten. Dengan kondisi sosial budaya ini,
seorang petani tidak memiliki insentif untuk berproduksi diatas keperluan rumah
tangga keluarganya and melemahkan produksinya untuk pasar. Dalam sistem budaya
ekonomi , tujuan budaya adalah kebahagiaan didunia atas dasar material and
finansial. Pola budaya disusun secara rasional melalui ilmu and teknologi ,
menggunakan daya fikir atau akal and bersifat realistis, berorientasi masa
depan, demokratis, bersifat ekspansif didukung sistem politik and budaya.
Community
agraris dapat mempertahankan kehidupan sosial budayanya dalam hubungan antar
warganya sendiri , tetapi dalam hubungannya dengan sistem ekonomi non agraris (
dalam and luar negeri ) , mau tidak mau hubungan ini harus didasarkan pada
globalisasi budaya and ekonomi.Untuk mengubah dirinya dari budaya sosial ke
budaya ekonomi dapat terjadi dalam hubungan antara community tani di pedesaan
and community non petani di perkotaan untuk menggugah aspirasi dari basis
budaya sosial untuk menerima tujuan-tujuan ekonomi . Berkait dengan upaya
mengubah diri petani dari berbudaya sosial kebudaya ekonomi, titik tolak
perubahan ini dapat ditinjau melalui permasalahan-permasalahan umum yang
dihadapi petani dalam berusahatani .
Secara rinci
masalah masalah yang dihadapi petani di pedesaan adalah sebagai berikut :
1.
Petani
produsen di Indonesia umumnya petani kecil dengan usahatani berskala kecil and
terpencar pencar, dengan kemampuan pengelolaan usaha yang bersifat konvensional
. Oleh karena itu tidaklah mungkin petani secara perorangan menjual produknya
secara langsung dipasar karena membutuhkan biaya yang cukup tinggi and dengan
produk yang tidak memiliki cukup daya saing karena kurangnya teknologi.
2.
Sebagai petani kecil , mereka tidak memiliki
cukup kekuatan untuk melaksanakan sistim produksi dengan teknologi yang lebih
moderen, tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan manajemen pemasaran karena
tidak ada insentif produksi and resiko kredit yang cukup berat and
berbelit-belit.
3.
Kurangnya informasi yang cukup akurat yang dapat
digunakan untuk memainkan peranan penting dalam berteknologi and berproduksi,
untuk memperlancar proses jual-beli and untuk mengakomodasikan tingkat harga.
4.
Lemahnya support serveces and policy pemerintah
untuk menciptakan iklim berusaha and otonomi petani.
Ada beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian dalam mengubah budaya sosial ke budaya ekonomi.
Yaitu :
·
Pentingnya penguasaan teknologi
·
Kekuatan dalam manajemen moderen and profesional
·
Meningkatnya perubahan preferensi konsumen
·
Skala usaha ekonomis and efisiensi
·
Pembiayaan usahatani
·
Akses informasi
Lambat atau
cepat pertanian Indonesia harus segera diarahkan untuk mampu memanfaatkan
teknologi yang ada. Pertanian berbasis budaya ekonomi yang menggunakam
teknologi baru perlu terus diusahakan. Percontohan ,demo farm dalam skala
ekonomis sangat diperlukan untuk mendorong pemanfaatan teknologi bagi petani.
Kekuatan dalam
manajemen moderen and profesional sangat dibutuhkan bagi community yang
memiliki budaya ekonomi untuk mencapai tujuan melalui agrobisnis sehingga
tercipta kontrol suply and demand, tercapai pemenuhan syarat pasar melalui teknologi
moderen, sehingga tercapai peningkatan produksi pertanian. Perubahan preferensi
konsumen perlu diantisipasi secara cepat , and peran teknologi menjadi sangat
dominan sebagai alat untuk melakukan antisipasi preferensi tersebut.
Untuk
melaksanakan modernisasi pertanian and agar tercapainya syarat pasar maka rotasi
tanaman dalam skala ekonomis menjadi salah satu kunci kekuatan manajemen moderen
and profesioanal untuk mencapai sasaran daya tarik, motivasi and peningkatan
pendapatan. Teknologi Informasi menjadi kunci pokok agar community mendapat kesempatan
menggali informasi umum ini. Dengan demikian petani yang pengetahuan and pandangannya
biasanya konservatif karena terbatasnya informasi menjadi berpandangan lebih
luas.
Siapakah yang
wajib mendorong penyelarasan budaya ekonomi ini ? Jawabnya adalah Community
bersama Pemerintah. Pemerintah menyelenggarakan pelayanan dan pemberdayaan pada
community dengan menciptakan fasilitas-fasilitasnya (permodalan, pasar,
teknologi dll) dan bertindak sebagai support serveces and policy.
Peran pemerintah
dalam pencapaian tujuan pembentukan kerjasama dengan lembaga ekonomi
diperkotaan yaitu bertindak sebagai mediator and fasilatator penyelenggaraan
usaha ekonomi, menjaga keseimbangan hak and kuajiban masing-masing pihak yang
bekerja sama secara adil, proporsional dan melindungi pihak yang lemah. Pembentukan
budaya ekonomi oleh pemerintah and masyarakat melalui proses interaksi dalam
skema jaringan kerjasama dapat dilakukan dengan menjamin keberlanjutan hubungan
kerjasama ini misal, pengikatan kerjasama yang adil melalui jalur formal dalam
bentuk MOU.
Peran pemerintah
dalam mewujudkan Decentralization Grant yaitu bertindak sebagai mediator dan
fasilitator dengan mengakses sumber-sumber bantuan melaui media visual maupun
elektronik dan pengelolaan serta pengembangannya diserahkan penuh pada petani.
Dalam rangka
terciptanya syarat pasar maka pemerintah bersama petani berupaya mewujudkan
sistem kebersamaan dan kegotong royongan dengan mewujudkan usahatani berskala
ekonomi didukung kekuatan manajemen modernisasi and profesional. Pemerintah
bertugas menyelenggarakan fasilitas pelatihan and percontohan dalam rangka
menciptakan kemampuan petani melaksanakan usahanya secara lebih modern dan
profesional.
Sebagai
fasilitator and mediator , pemerintah harus lebih dulu memiliki kompetensi –
kompetensi yang dibutuhkan untuk memediatori and memfasilitasi petani melalui
kursus and atau pendidikan ketrampilan didalam maupun diluar negeri.
MEMPERINDAH PEKARANGAN DENGAN TABULAMPOT
JERUK MANIS
(Rennyta
Septiana Hapsari)
Tabulampot atau
yang sering kita kenal tanaman buah dalam pot, merupakan salah satu cara untuk
membudidayakan tanaman berupa buah-buahan yang ditanam di dalam pot. Berasal
dari usaha pembibitan yang tidak laku jual, sehingga pemiliknya menanamkan
bibit tersebut dalam pot. Tabulampot ternyata mengalami perkembangan yang
menggembirakan, terutama yang tinggal di perkotaan. Metode ini merupakan metode
budidaya tanaman lahan sempit yang lebih mengoptimalkan penggunaan pot dan
tanaman buah-buahan dalam pelaksanaannya sehingga keterbatasan lahan dan
pekarangan yang dimiliki oleh sebagian besar warga kota menjadi alasan kuat
mengapa tabulampot menjadi pilihan utama. Dikarenakan cara penanamannya sangat
mudah dan tidak memakan waktu yang cukup banyak dan hasilnya pun sangat memuaskan.
Tabulampot (tanaman buah dalam pot) mulai berkembang pada penghujung 1970-an.
Tambulampot bisa menjadi alternative bercocok tanam bagi penghobi tanaman yang
tidak memiliki lahan luas. Saat ini Tabulampot kian diminati. Tanaman ini mudah
dijumpai dikios-kios pertanian ataupun kita bisa mencoba menanam sendiri.
(Rahardi,F, 1992)
Tingginya
permintaan tabulampot ternyata disambut baik oleh penangkar bibit, terlihat
jelas dari banyaknya orang yang menggunakan tabulampot disetiap membuat
budidaya. Tidak hanya itu, jenis dari tabulampot kini semakin banyak
dikembangkan dan jenisnya pun semakin beragam. Tanaman buah biasanya berpostur
tinggi dengan perakaran dalam dan membutuhkan ruang tumbuh yang cukup luas. Hal
ini menyulitkan penduduk perkotaan dengan lahan yang sangat terbatas sehingga
banyak metode terus dikembangkan, baik dari sisi teknologi maupun jumlah jenis
tanaman buah yang bisa dijadikan tabulampot.
Banyak sekali
tanaman yang bisa dikembangkan di tabulampot, seperti : tanaman yang relatif
mudah, sedang, sampai yang sulit berbuah. Dari segi perawatan, tanaman buah
dalam pot tidak tergolong sulit. Sama halnya dengan tanaman tanpa media pot,
harus dipupuk dan diberi air. Namun, ada beberapa trik agar media potnya tidak
menghalang pertumbuhan si tanaman. Benar, perawatannya memang tidak jauh berbeda, tetap memupuk,
bisa secara pupuk kandang atau memakai pupuk NPK. (Endah, Joesi, 2001)
Keuntungan
Sistem Tabulampot
Sistem budidaya
tabulampot memberikan banyak keuntungan bagi para hobiis tanaman buah yang tinggal
di perkotaan dan bagi pemilik lahan sempit yang ingi menanam tanaman buah.
Keuntungan
tersebut antara lain:
1.
Memanfaatkan halaman atau lahan yang sempit.
2.
Lebih mudah memindahkan tanpa resiko tanaman
mengalami kematian.
3.
Mudah perawatannya, terutama dalam
penanggulangan hama dan penyakit sehingga akan dihasilkan tanaman yang sehat.
4.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak akan
merusak bangunan yang ada di sekitarnya.
5.
Kebutuhan unsur hara mineral dan air dapat
dipenuhi secara optimal dan efisien.
6.
Pemborosan pupuk dapat diminimalisir karena
pemberiannya sesuai dengan kebutuhan dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman
seluruhnya.
7.
Mencegah punahnya beberapa jenis tanaman langka.
8.
Sumber gizi dan serat.
9.
Dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan
dengan menjual bibit atau buah yang dihasilkan
10.
Menciptakan ekosistem yang sehat dan indah.
11.
Sistem drainase lebih mudah diterapkan sehingga
tidak kelebihan air
12.
Masa pembungaan dan pembuahan mudah diatur
sehingga dapat berproduksi sepanjang tahun.
TABULAMPOT JERUK
MANIS
Jeruk manis atau
jeruk peras (Citrus sinensis Osbeck) adalah perdu tropis dan subtropis yang
menghasilkan buah dengan nama sama. dan juga nama buahnya. Buah jeruk memiliki
kulit berwarna hijau hingga jingga dan daging buahnya mengandung banyak air.
Sari buah jeruk merupakan minuman hasil perasan jeruk yang populer. Kulit buah jeruk biasa dikeringkan dan diolah
menjadi bahan obat dan biasanya dipakai dalam ramuan herbal atau jamu
tradisional Tionghoa. Kulit jeruk dapat diolah dengan cara tertentu menjadi
manisan atau selai (marmalade). Cairan buah jeruk banyak mengandung vitamin C.
Ada dua jenis jeruk potensial yang dikembangkan di Indonesia, yaitu jeruk manis
atau Citrus sinensis dan jeruk siam atau Citrus nobilic var. microcarpa.
Syarat Tumbuh
–
Jeruk manis dapat tumbuh pada daerah basah dan
kering.
–
Curah hujan optimum untuk jeruk manis yaitu :
1500 mm per tahun.
–
Penyinaran matahari 50% – 70%.
–
Suhu optimal untuk jeruk manis 25° – 30° C.
–
Jeruk manis dapat tumbuh pada ketinggian 300 –
800 m dpl.
–
Tanah yang cocok untuk jeruk manis adalah tanah
lempung sampai lempung berpasir, serta subur dan gembur (mengandung humus).
Langkah- Langkah
Penanaman :
A. Persiapan dan
Penanaman
1. Bibit
Jeruk manis
dapat diperbanyak secara generative (dengan biji). Namun, untuk kepentingan
bertanam dalam pot sebaiknya gunakan bibit asal perbanyakan secara vegetative
yaitu okulasi. Bibit tersebut dapat diperoleh dari penangkar bibit buahbuahan.
2. Pot dan Media
Tanam
Pot untuk
tabulampot jeruk manis terbuat dari tanah, porselen,lastic, semen, atau kayu.
Bentuk pot juga bervariasi, yang penting ukurannya sesuai dengan ukuran bibit.
Untuk media tanam, gunakan tanah kebun yang subur. Pot untuk tabulampot jeruk
ini anda dapat menggunakan pot yang terbuat dari tanah, plastic, porselen,
lastic, semen atau kayu. Untuk bentuk dan ukuran pot juga bervariasi tergantung
ukuran bibit yang dimiliki. Untuk media tanamnya, sebaiknya anda menggunakan
tanah perkebunan yang subur. Namun anda juga dapat menggantinya dengan campuran
tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Ukuran pot
minimal untuk tanaman jeruk sebaiknya yang bediameter 30 cm atau disesuaikan
dengan ukuran tanaman, dan yang terpenting dari apapun jenis dan bahan pot yang
digunakan ialah adanya lubang untuk pembuangan air di bagian dasar pot yang
cukup baik. Misalnya pada drum bekas perlu dibuat lubang sebanyak 5 buah dengan
diameter masing-masing 1 cm.
3. Tahap
Penanaman
1.
Isi dasar pot dengan menggunakan pecahan genting
supaya media tanam tidak terbuang keluar saat dilakukan penyiraman.
2.
Kemudian tambahkan kerikil dan pasir pada
lapisan atasnya.
3.
Masukkan tanah perkebunan yang subur atau
campuran media tanam sampai sepertiga pot menggunakan skop kecil..
4.
Keluarkan bibit dari polybag. Potong akar
tunggang bibit jika terlalu panjang sampai sisa setengahnya.
5.
Letakkan bibit di tengah pot, lalu timbun dengan
menggunakan media tanam hingga pot penuh.
6.
Siram media tanam dengan menggunakan sedikit air
hingga semua media tanam cukup basah dengan menggunakan gembor agar lebih
memadat.
B. Perawatan
1.
Pencahayaan dan Penyiraman
Perlu anda ketahui bahwa tabulampot jeruk
membutuhkan sinar matahari sebanyak 5 jam per hari. Maka dari itu, sebaiknya
anda meletakkan tabulampot ini di tempat
yang mendapat penyinaran matahari penuh dan tida terhalang sesuatu. Jangan lupa
juga untuk melakukan penyiraman secara teratur.
2.
Pemupukan
Agar tabulampot jeruk manis lebih
produktif berbuah, maka ada baiknya jika anda melakukan pemupukan secara rutin
setiap 4 bulan sekali. Pada umur 4 bulan terhitung setelah penanaman, mulai
berikan pupuk NPK sebanyak 25 gram/tanaman. Seiring dengan bertambahnya umur
tanaman, tambahkan dosis pupuk tanaman, sehingga pada umur 8 bulan dosis pupuk
menjadi 50 gram/tanaman, 100 gram/tanaman pada umur 12 bulan, 200 gram/tanaman pada
umur 16 bulan dan seterusnya.
3.
Pemangkasan
Hal lain yang tak kalah penting untuk
perhatikan dalam tabulampot jeruk ini adalah pemangkasan. Pemangkasan bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus untuk mempercantik
penampilan tanaman. Selain anda melakukan pemangkasan untuk mempercantik
cabang, jangan lupa juga untuk memangkas ranting – ranting yang kering atau
terserang hama dan penyakit. Pelihara 3 cabang primer, lalu pelihara 3 cabang
sekunder dari cabang primer dan pelihara 3 cabang tersier dari cabang sekunder.
Cabang primer diatur sedemikian rupa sehingga masing – masing berjarak
sekurangnya 30 cm. Cabang primer, sekunder, dan cabang primer dipangkas dengan
jarak 30- 50 cm dari pangkal cabang. Artinya 30-50 cabang primer dari batang,
30-50 cm cabang sekunder dari cabang primer, dan 30-50 cm cabang tersier dari cabang
sekunder.
4.
Repotting
Tabulampot jeruk manis sebaiknya mulai
diganti pot dan media tanamnya setelah berumur 3-4 tahun. Namun untuk repotting
selanjutnya setelahnya, repotting harus dilakukan setiap setahun sekali.
Beikut ini merupakan cara melakukan
pergantian pot pada tabulampot jeruk manis :
–
Pangkas sepertiga cabang tanaman
–
Biarkan media tanam mongering (jangan disiram)
selama 2-3 hari
–
Angkat tanaman dari pot lama dan buang sebagian
media tanamnya
Siapkan pot baru yang ukurannya lebih
besar dan media tanam yang baru. Isi pot dengan menggunakan media tanam yang
sudah disiapkan
–
Tanam kembali tanaman tersebut ke dalam pot yang
baru
5.
Waspadai Kutu Daun
Kutu daun merupakan salah satu hama yang
paling banyak menyerang tanaman jeruk manis. Kutu daun berukuran 1-2 mm, hidup
berkoloni atau berkelompok, dan menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan
tanaman. Sasaran dari kutu daun adalah tunas – tunas baru dan daun – daun yang
masih muda. Gejala dari serangan kutu daun ini adalah daun – daun pada tanaman
jeruk mulai menggulung. Ketika menyerang, kutu daun akan mengeluarkan madu yang
terasa manis, sehingga mengundang datangnya semut. Jika kutu daun ini menyerang
bunga, akibatnya akan fatal, buah akan gagal terbentuk. Untuk mengatasi
serangan hama kutu daun ini, ada baiknya jika anda selalu mengamati kondisi
tabulampot secara rutin. Jika ditemukan kutu daun, segara pangkas bagian yang
terkena kutu daun, lalu bakar. Anda juga dapat menyemprotkan insektisida
seperti Curacron 500 EC dan Decis 2,5 EC untuk membasmi hama – hama. Namun hati
– hati saat anda menyemprot, usahakan anda menyemprot tepat pada hama, bukan
pada buahnya.
6.
PANEN
Buah jeruk dipanen saat masak optimal
berumur lebih dari 28-36 minggu, tergantung jenis/varietasnya. Buah dipetik
dengan menggunakan gunting pangkas. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong
tangkai buah. Lakukan panen ketika buah mencapai kematangan optimal, sekitar 8
bulan dari pembungaan.
Karakter buah siap panen : buah ketika
ditekan dengan ibu jari dan telunjuk tidak terasa keras, kulit buah berwarna
kekuningan, kadar sari buah telah mencapai sekitar 35 – 40%. Lakukan panen saat
cuaca cerah, jangan memanjat pohon (gunakan tangga kaki 4), potong tangkai buah
dengan gunting pangkas, masukkan buah kedalam tas platik 5 kg yang digantungkan di leher,
masukkan buah dari kantong plastik kedalam keranjang yang dilapisi karung
plastik.
Sumber:
Endah, Joesi.
2001. Membuat Tabulampot rajin berbuah. Agromedia Pustaka.Yogyakarta.
Rahardi, F.
1992. Bercocok Tanam dalam Pot. Penebar Swadaya. Jakarta.
http://budidayasda.blogspot.co.id/2014/03/keuntungan-budidaya-tanaman-dalampot.html
https://warasfarm.wordpress.com/2014/08/18/teknologi-budidaya-tabulampot-jeruk/
Ketika Anak Selalu Terlambat Datang
Sekolah
Sudah pukul 7 Sandy belum juga bangun, belum shalat
subuh dan belum siap-siap mandi. Alhasil,Sandy terlambat lagi masuk sekolah seperti
hari-hari sebelumnya. Ibunya Sandy akhirnya menerima surat teguran dari sekolah untuk yang kedua
kalinya. Problem Sandy
sebenarnya tergolong tidak berat diabanding masalah teman-temannya.Sandy hanya sering terlambat datang ke
sekolah dan selalu lupa bawa buku PR. Sementara masalah teman-teman Sandy yang lain untuk anak remaja
seusianya seperti merokok, mem-bully kawan bahkan pulang nongkrong di mal. Hal
ini tidak pernah dilakukan oleh Sandy.
Dari segi akademis Sandy tergolong baik-baik saja. Sandy mampu mengikuti pelajaran dengan
baik walaupun belum pernah meraih rangking pertama atau 5 besar sekalipun.
Namun Sandy tidak
terlalu payah mengikuti pelajaran karena hampir semuanya dapat diikutinya
dengan baik. Tidak ada yang merisaukan prilaku Sandy kecuali kebiasaannya yang selalu bangun
kesiangan dan selalu terlambat masuk sekolah.
Sebenarnya sudah berbagai macam cara
dilakukan oleh ibunya untuk mengatasi masalah itu. NamunSandylah yang susah untuk merubahnya.
Memarahi, kesal bahkan mengancam sudah dilakukan ibunyaSandy, namun jawaban Sandy simple saja yaitu,
"mengantuk yaa mengantuk, tidak bisa dirubah lagi."
Akhirnya ibunya mencoba mencari cara
lain agar Sandy
tidak terlambat lagi datang ke sekolah. Agar tidak kesiangan ibunya
meminta Sandy
untuk tidur lebih awal dimalam hari. Karena menurut ibunya Sandy, cara ini dapat membuat Sandy bangun juga lebih awal.
Untuk anak-anak remaja seusia Sandy memang susah sekali tidur di
awal waktu. Oleh karena itu, apa yang harus orangtua lakukan sebaiknya adalah
menyibukkan anaknya dengan berbagai kegiatan di sore hari yang utamanya
aktivitas yang bersifat fisik, seperti main bola, taekwondo atau bela diri
lain yang dapat menguras tenaga.Atau bisa juga dengan mengajak anaknya
untuk bermain basket ball, tenis atau apa saja yang penting si anak mengikuti
kegiatan fisik yang mengerahkan tenaga dan membuat lelah. Ketika tubuh si anak
lelah maka biasanya si anak ingin segera sampai rumah, lalu mandi, makan dan
tidur.
Dengan cara ini Insya Allah berhasil
untuk membuat anak remaja kita tidur lebih awal dan kemudian bangun juga lebih
awal dan diharapkan tidak akan terlambat bangun lagi.
Sumber Penulisan :
Sumber Penulisan :
http://portal-uang.com/2013/08/cara-menulis-artikel-yang-baik.html
http://wandimashum.blogspot.co.id/2015/02/makalah-tentang-artikel.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar