MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi
Komparatif Negara Prancis dan Italia
Siti
Sharah Mardiutami (28213587)
4EB03

FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Sejarah
akuntansi merupakan sejarah internasional. Akuntansi telah meraih keberhasilan
besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi
lainnya sementara dipihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan
terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Seiring
dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad
ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula.
Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan
bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu
akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang
Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat,
khususnya di Jerman dan Jepang.
Pada tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga
dapat dilihat secara langsung di Negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko,
Philipina, Swedia dan Taiwan. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang
internasional tersebut adalah bahwa di banyak Negara, akuntansi tetap merupakan
masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat
dengan hukum nasional dan aturan profesional. Hanya terdapat sedikit pemahaman
atas ketentuan yang sejenis dengan Negara lain. Namun demikian, akuntansi
melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin
internasional. Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama menjadi
perhatian baik bagi para pengguna maupun penyusun informasi akuntansi.
Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi untuk
mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan proses auditing di
seluruh dunia semakin intensif dilakukan. Apabila usaha-usaha mengurangi
perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi,
sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya
mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan
yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal
secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi
informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi
asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis
dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap
bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan
perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang
terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbale-balik
yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan
pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok,
pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Apa pengertian Akuntansi Komparatif dan bagaimana pengamatan tentang standar dan praktik akuntansi?
- Bagaimana sistem akuntansi di negara Prancis?
- Bagaimana sistem akuntansi di negara Italia?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Agar dapat memahami akuntansi komparatif, standar dan praktik akuntansi.
- Agar dapat memahami sistem akuntansi di negara Prancis.
- Agar dapat memahami sistem akuntansi di negara Italia.
1.4.
Manfaat
Penulisan
Penulisan
makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya, khususnya
dalam memberikan informasi mengenai akuntansi komparatif di negara Prancis dan Italia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi
internasional. Menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan
akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara,
perbandingan prinsip-prinsip akuntansi dinegara-negara yang berlainan dan
harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi internasional menjadi
semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional yang beroperasi
diberbagai Negara dibidang produksi, pengembangan produk, pemasaran, dan
distribusi. Disamping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi
dipasar modal internasional berlangsung secara real time basis.
Standar Akuntansi
Standar
akuntansi merupakan
regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Sedangkan
proses penyusunan atau formulasi standar akuntansi disebut dengan penetapan
standar. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain:
1. Dikebanyakan
negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah
dan tidak efektif.
2. Perusahaan
boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka
rela.
3. Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik hasilnya.
4. Di
beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara
tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan
standar akuntansi ini umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan
publik yang terdiri dari profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi
oleh proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan
dan para karyawan. Peranan dan pengaruh kelompok-kelompok ini dalam penetapan standar
akuntansi berbeda dari satu negara ke negara lain.
Aturan-Aturan Akuntansi
Christopher Nobes dan
Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan
perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan
praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
-
Sistem hukum
- Sumber
pendanaan
- Sistem
perpajakan
- Profesi
akuntan
- Teori
Akuntansi
- Accidents
of History
Klasifikasi Akuntansi
Internasional dapat dilakukan dalam dua Cara, yaitu:
a.
Dengan
pertimbangan
Klasifikasi dengan
pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
b.
Secara
empiris
Klasifikasi secara
empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan
praktek akuntansi seluruh dunia.
Prancis
Prancis
merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi nasional)
resmi yang pertama pada bulan September 1947.
Plan Comptable General berisi:
1. Tujuan
dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan.
2. Definisi
aktiva, kewajiban, ekuita pemegang saham, pendapatan dan beban.
3. Aturan
pengakuan dan penilaian.
4. Daftar
akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku
lainnya.
5. Contoh
laporan keuangan dan aturan penyajiannya.
Dasar
utama yang menjadi aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi 1983 dan
Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General yang wajib digunakan
oleh seluruh perusahaan. Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya
dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan
kelompok usaha yang dikonsolidasika. Meskipun akun – akun perusahaan secara
tersendiri harus memenuhi ketentuan peraturan wajib, hukum memperbolehkan
perusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional,
bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum di AS yaitu GAAP dalam menyusun
laporan keuangan konsolidasi. Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah
ketika Direktif ketujuh UE diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan
multinasional Prancis yang telah menyusun laporan keuangan konsolidasi
berdasarkan prinsip Anglo Saxon untuk keperluan pencatatan saham di luar
negeri.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Di Prancis terdapat lima organisasi
yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu:
1. Counseil
National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comita
de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite
des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Orde
des Expert – Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
5. Compagnie
Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan
Nasional)
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan
berikut ini:
1. Neraca
2. Laporan
Laba Rugi
3. Catatan
atas Laporan Keuangan
4. Laporan
Direktur dan Laporan Auditor
Patokan Akuntansi
1. Aset-aset
berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
2. Depresiasi
dilakukan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan metode garis garis lurus
atau saldo menurun.
3. Persediaan
dinilai berdasarkan nilai terendah (FIFO) atau rata-rata tertimbang.
4. Biaya
riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya (akrual basis)
5. Aset-aset
yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
6. Utang
untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan
tidak perlu dikapitalisasi.
7. Pajak-pajak
yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika
pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan.
8. Goodwill
biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan.
Laporan
keuangan seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas
lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Untuk memberikan gambaran
yang sebenarnya dan sewajarnya, laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
peraturan dan dengan niat baik. Ciri utama pelaporan di Prancis adalah
ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail, yang
meliputi hal – hal berikut:
1. Penjelasan
mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
2. Perlakuan
akuntansi untuk pos – pos dalam mata uang asing
3. Laporan
perubahan aktiva tetap dan depresiasi
4. Detail
provisi
5. Detail
revaluasi yang dilakukan
6. Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
7. Daftar
anak perusahaan dan kepemilikan saham
8. Jumlah
komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
9. Detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
10. Rata
– rata jumlah karyawan sesuai golongan
11. Analisis
pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi
di Prancis memiliki karakteristik ganda yaitu perusahaan tersendiri harus
mematuhi peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan individual merupakan
dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
1. Penilaian
aktiva berdasarkan biaya historis.
2. Aktiva
tetap didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis
lurus atau saldo berganda.
3. Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi
dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata – rata tertimbang.
4. Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat
dikapitalisasikan dalam keadaan tertentu.
5. Aktiva
yang disewagunausahakan tidak dikapitalisasi dan beban sewa yang dibayar
langsung dibebankan.
6. Imbalan
pension dan pascakerja lain pada umumnya dibebankan pada saat dibayarkan dan
komitmen masa depan jarang diakui sebagai kewajiban. kebanyakan resiko dan
ketidakpastian lainnya dapat dicadangkan.
Dengan
beberapa pengecualian,laporan keuangan konsolidasi Prancis mengikuti pendekatan
penyajian wajar berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk. Pajak tangguhan
dihitung dengan menggunakan metode kewajiban dan didiskontokan apabila
penyelesaian perbedaan temporer dapat distimasikan.
Italia
Itali merupakan salah satu negara yang menjadi tempat bersejarah dalam perkembangan akuntansi
dunia. Walaupun Itali merupakan tempat asal akuntansi, namun perkembangan
akuntansi itali saat ini telah
dipengaruhi oleh beberapa negara eropa maupun negara amerika. Standar akuntansi
itali yang digunakan oleh setiap perusahaan disana adalah IFRS (Internastional Financial Report Standart)
dan GAAP (General Accepted Accounting
Principle).
EU (european union)
adalah lembaga yang didirikan untuk mencapai integrasi pasar keuangan. Sejak
tahun 2002 sampai Uni Eropa mengatur seluruh perusahaan-perusahaan eropa
termaksud pasar modal, bank dan perusahaan-perusahaan asuransi untuk menggunakan IFRS, hal ini dilakukan
agar pertukaran informasi antar negara di eropa lebih mudah dilaksanakan.
Italia adalah anggota Uni Eropa, konsekuensinya Italia juga harus mengikuti apa
yang diatur oleh Uni Eropa.
Sedangkan GAAP (General
Accepted Accounting Principle) diizinkan untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan Itali,
tapi hanya untuk sebatas ruang lingkup Itali. GAAP tidak bisa digunakan jika
suatu perusahaan memiliki hubungan bisnis atau hubungan konsolidasi dengan
perusahaan diluar Itali.
Regulator domestik Itali dalam mengawasi penggunaan standar
akuntansi di setiap laporan keuangan perusahaan , yaitu :
- Banca d’italia , merupakan bank sentral Itali yang mengatur seluruh kegiatan ekonomi di Itali, selain itu juga menjadi bagian dari European System of Central Banks.
- CONSOB (Commissione Nazioale per le Sociate e la Borsa) or Italian Securities and Exchange Commision adlah lembaga berwenang yang bertanggungjawab untuk mengatur peredaran saham di Itali. CONSOB juga memeriksa setiap laporan keuangan perusahaan yang akan masuk dalam pasar modal.
Menurut
Banca d’Italia adapun struktur laporan keuangan yang harus dilaporkan oleh setiap
perusahaan setiap tahun yaitu :
- Laporan Rugi-laba, disertai dengan kerugian maupun keuntungan yang belum direalisasikan.
- Neraca.
- Laporan arus kas.
- Laporan kebijakan akuntansi yang digunakan.
- Informasi aktiva bersih perusahaan selama 3 tahun.
8 faktor yang mempengaruhi perkembangan internasional
negara Italia, yaitu:
1.
Sumber pendanaan
Pemerintah itali sangat intensif
dalam mendorong kegiatan investasi atau pendanaan dalam setiap bisnis legal
yang ada di negaranya. Berbagai program pendanaan pun disusun untuk memperluas
dan menguatkan perekonomian Itali. Ada 3 sumber pendanaan Itali yaitu berasal
dari negara eropa lainnya, pemerintah, dan pihak lainnya. Usaha penyediaan dana
selain dilakukan oleh Pemerintah Itali, tetapi usaha ini juga didorong oleh European Union atau Uni Eropa untuk
meningkatkan dan menguatkan perkembangan
ekonomi, kompetisi dan mendukung usaha kecil dan medium di Itali. Oleh karena itu Pemerintah Itali menawarkan
beberapa program pendanaanuntuk membantu dan mendorong pengembangan usaha atau
proyek, yaitu :
a.
Contratto di Programma,
program pemerintah Itali dengan memberikan total pendanaan sebesar 40
juta euro. pendanaan ini hanya berlaku jika adanya kerjasama antar wilayah
negara atau provinsi dalam membangun proyek yang besar.
b.
Localisation Agreements, program Kementrian perencanaan
ekonomi Italia (comitato
interministeriale per la programmazione economica), dimana menawarkan
pendanaan yang berasal dari luar negeri.
c.
The National Programme for Research
and Competitiveness,
Program pendanaan dalam mendukung penelitian, inovasi, dan pengembangan bisnis
khusus untuk daerah yang masih dalam pengembangan. Pendanaan ini diberikan
langsung oleh Uni Eropa.
Tujuan dari kegiatan pendanaan yang
diberlakukan oleh pemerintah Itali yaitu :
a.
Memenuhi pinjaman usaha kecil, menengah, dan besar untuk
meningkatkan modal kerja.
b.
Menigkatkan industri Jasa, perdagangan, dan pariwisata
c.
Memajukan dan menguatkan ekonomi sektor bisnis lokal
Dengan
adanya berbagai sumber pendanaan yang ditawarkan oleh pemerintah Itali, tentu
sangat mempengaruhi proses pelaporan akuntansi yaitu setiap entitas yang
terlibat dalam proses pendanaan, diwajibkan oleh pemerintah Itali untuk
mempublikasikan laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdiri dari laporan
direktur dan laporan auditor, hal ini dilakukan agar para pemberi dana bisa
mengambil keputusan berdasarkan informasi keuangan dan ekonomi usaha yang
terkandung di dalam laporan keuangan.
2.
Sistem hukum
Italy merupakan negara yang menganut
civil law. Civil Law merupakan sistem huku yang tertua dan paling berpengaruh
di dunia yang berasal dari tradisi Roman-Germania. Ketika Itali telah mempunyai
pemerintahan sendiri, Itali memutuskan untuk menggunakan hukum romawi atau civil law sebagai dasar dari hukum
nasional. Civil law di Itali dibagi
di dalam bidang hukum publik dan bidang hukum privat. Civil law sendiri mempengaruhi akuntansi di Itali, dimana seluruh
bisnis di Itali harus menyesuaikan prosedur otorisasi, pencatatan akun-akun,
maupun distribusi lpaoran keuangan harus berdasarkan Italian Civil law. beberapa contoh Italian civil code yang mengatur mengenai prosedur laporan kuangan
yaitu :
a.
Italian civil code
No. 2423
“Annual financial
statement shall include balance sheet, profit and loss account, notes to the
financial statement.”
menetapkan bahwa komponen
Laporan keuangan yang harus dilaporkan perusahaan yaitu Neraca, Laporan rugi
dan laba, Catatan atas Laporan keuangan
b.
Italian civil Code No. 2428
“The
annual director’s report, must provide information and a true and fair.”
menetapkan bahwa perusahaan harus
menyediakan informasi yang terpercaya dan adil, oleh karena itu laporan
keuangan harus diadit oleh pihak eksternal sebelum dipublikasi.
3.
Perpajakan
Pemerintah Italia menurunkan pajak
bagi mereka yang berpenghasilan rendah untuk memperbaiki kondisi perekonomian
negara sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga dan permintaan
domestik. Pengurangan pajak ini akan membantu sekitar 10 juta wajib pajak. Pemerintah
akan mengurangi pajak sekitar EUR 80 per bulan, yang akan diterapkan mulai
bulan Mei, bagi orang-orang berpenghasilan kurang darI EUR 26.000 per tahun. Selain
itu Pemerintah juga akan mengurangi pajak bisnis tahun ini yang diperkirakan
sekitar EUR 6.9 milyar untuk meringankan beban keuangan publik. Hal ini
dilakukan pemerintah atas tekanan besar dari negara-negara Uni Eropa untuk
membuat deficit anggaran sampai 3 persen dari PDB. Pemerintah Italia
memperkirakan ekonomi akan tumbuh 0.8 persen tahun ini.
4.
Ikatan politik dan ekonomi
Sistem pencatatan berpasangan
(double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an dan menyebar di Eropa
bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (renaissance) lainnya. Inggris
mengekspor akuntan dan konsep akuntansi itali di seluruh
wilayah kekuasaannya, pendukung Jerman saat PD II menyebabkan Perancis
menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi
bergaya AS di Jepang setelah PD II. Banyak negara berkembang menggunakan sistem
akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksa (seperti
India) atau karena pilihan sendiri (seperti negara-negara Eropa Timur).
5.
Inflasi
Inflasi merupakan gejala
ekonomi yang tumbuh dan berkembang dalam perekonoian dunia, yang dapat
melemahkan perekonomian secara umum. Inflasi, dapat menimbulkan masalah dalam
bidang akuntansi. Penyajian informasi keuangan yang dilaporkan oleh akuntansi
yang didasarkan pada biaya historis menjadi tidak relevan, sebab keyataan
perekonomian suatu negara senantiasa dipengaruhi oleh gejolak inflasi.
Itali merupakan salah satu negara
yang memiliki tingkat inflasi yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Awal Januari
tahun 2014 inflasi di Italia tidak masuk zona bahaya. Namun Itali masih harus
berjuang keluar dari resesi. Tingkat Inflasi di Italia pada Desember 2013
relatif berkurang. Laporan tahunan Italian EU mengatakan adanya penurunan HICP
(Harmonised Consumer Price Inflation) di tahun 2013 dari 0,7 persen menjadi 0.6
persen pada November. Penurunan sedikit meleset dari perkiraan survey para
analisis dari Reuters. Menurut laporan badan statistic (ISTAT) selama 2013,
tingkat inflasi menurun menjadi 1,3 persen disbanding tahunn 2012 yang mencapai
3,3 persen. Secara garis besar, sepanjang 2013, Italia mengalami kelesuan di
hampir semua bidang ekonomi.
Masalah inflasi yang terjadi di Itali tentu
mempengaruhi penggunaan akuntansi inflasi pada Itali. Hal ini terbukti dengan
bergabungnya Itali dengan “Organisation
for Economic Co-Operation and Development” atau OECD selain memiliki tujuan
untuk meningkatkan hubungan perekonomian antar anggota, tetapi juga menetapkan
sistem akuntansi yang digunakan pada saat inflasi terjadi pada anggota-anggota
OECD.
6.
Tingkat perkembangan ekonomi
Perekonomian Itali memiliki 4,4 juta
perusahaan yang beroperasi diberbagai industri. Jenis industri yang paling
mendominasi di Itali adalah small and medium-sized enterprises (SMEs) / Usaha
menengah kebawah, sedangkan sekitar 3.400 perusahaan berukuran besar (large companies). Sektor jasa menjadi
kontribusi terbesar untuk perekonomian Itali, sektor ini menghasilkan
kontribusi terbesar pada GDP yaitu sebesar 73% , diantaranya seperti
Parawisata, Jasa keuangan, dll.
Dari segi ekonomi, Italia juga mengandalkan pertanian yang paling
terindustrialisasi dan negara terkemuka dalam hal perdagangan internasional.
Negara ini dikenal baik atas sector ekonomi bisnis yang inovatif dan
berpengaruh, atas sektor pertanian yang berkerakter industrial dan berdaya
saing (Italia adalah penghasil anggur terbesar di dunia), dan atas desain
busana, peralatan, industry, otomotif bermutu dan kreatif.
Berbagai jenis ukuran perusahaan di
Itali mempengaruhi penggunaan akuntansi dalam kegiatan operasional perusahaan.
Usaha Menengah kebawah dan Usaha kecil di Itali tidak diharuskan untuk
menggunakan pelaporan keuangan sesuai IFRS/GAAP, tetapi penyusunan dan
pelaporan keuangan sesuai IFRS amupun GAAP diwajibkan kepada perusahaan besar (large companies ) kepada publik.
7.
Tingkat pendidikan
Pendidikan umum di Italia wajib dan
gratis dari usia 6 sampai 14 tahun, dan memiliki tahap utama lima tahun dan
tahap kedua delapan tahun. sekolahnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu yang
pertama Kelas Sekolah Menengah Pertama (Sekolah Menengah) dan kedua adalah
Kelas Sekolah Sekunder (Sekolah Tinggi). Italia memiliki standar pendidikan
umum yang tinggi, karena ada pengaruh dari Ingris dan Jerman, maka Italia
memiliki sistem Pendidikan Umum dan Swasta.
Italia menjadi tuan rumah beragam luas
universitas, perguruan tinggi dan akademi. Milan Bocconi University, memiliki
peringkat 20 antar sekolah bisnis terbaik di dunia oleh The Wall Street
Journal International Ranking, terutama
pada bidang Master of Business Administration, yang pada tahun 2007 mendapat
peringkat ke 17 di dunia dalam hal lulusan preferensi perekrutan oleh perusahaan
multinasional besar. Juga, Forbes menempatkan Bocconi di peringkat 1 di seluruh
dunia dalam kategori spesifik Value for Money. Pada bulan Mei, Bocconi menyelip
beberapa tradisional top sekolah bisnis global di peringkat oleh Financial
Times peringkat eksekutif dan edukasi, mencapai ranking ke-5 di Eropa dan ke-15
di dunia.
Pada tahun 2009 sebuah penelitian
Italia mendapat peringkat sebagai yang terbaik di Italia (atas indicator
seperti produksi ilmiah, daya tarik mahasiswa asing, dan lain-lain), Sapienza
University of Rome dan University of Milan yang melakukan penelitian dan
kegiatan pengajaran telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan telah menerima
pengakuan internasional yang penting.
Pemerintah Itali sangat begitu
mendukung berbagai jenjang pendidikan di Itali, dengan adanya dukungan pemerintah terhadap pendidikan. hal
ini membawa dampak kepada perkembangan akuntansi, misalnya yaitu pemerintah
selalu mengadakan sekolah khusus dalam bidang akuntansi, seminar atau
konferensi akuntansi yang disponsori
oleh organisasi-organisasi akuntansi dunia.
8.
Budaya
Italia tidak berwujud sebagai negara tunggal
sampai penyatuan negara ini pada tahun 1861. Oleh karena itu penyatuan yang
cukup baru ini, dan otonomi historis tiap-tiap region yang membentuk Semenanjung
Italia, ada banyak tradisi dan adat yang kini diakui sebagai milik Italia
dengan jelas dapat dikenali berdasarkan region asal. Meskipun adanya perbedaan
politik dan social di region-region ini, sumbangsih Italia bagi warisan budaya
dan sejarah Eropa dan dunia masih saja besar. Italia adalah rumah bagi sejumlah
besar Situs Warisan Dunia UNESCO (saat ini 47 buah), dan kaya akan
perbendaharaan seni, budaya, dan sastra dari banyak periode yang berbeda.
Negara ini mempengaruhi banyak budaya dunia, juga karena ada banyak orang
Italia yang beremigrasi ke tempat lain pada masa Diaspora Italia. Selain itu,
negara ini memiliki kira-kira 100.000 monumen dalam banyak rupa (museum,
istana, bangunan, arca, gereja, galleria seni, vila, air mancur, gedung-gedung
bersejarah dan peniggalan arkeologis).
BAB
III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa negara Prancis dan Italia memiliki komponen utama dalam laporan keuangan terdiri dari Laporan Rugi-laba, Neraca, Laporan arus kas, Laporan kebijakan akuntansi yang
digunakan, dan Informasi
aktiva bersih perusahaan meskipun dibeberapa negara terdapat perbedaan metode pencatatan.
Di Negara-negara hukum kode, sektor publik lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda diseluruh dunia.
SARAN
Penulis
mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkait agar dapat
menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, penulis
mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan mengembangkan
akuntansi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://vibiznews.com/2014/04/21/pemerintah-italia-turunkan-pajak-penghasilan-demi-perbaikan-ekonomi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar