Kamis, 15 Januari 2015

GROOMING GIGI & MULUT

Rambut rapi, wajah bersih dan cerah, pakaian trendy, sepatu mengkilap, everthing's fashionable and up to date, tapi ketika berbicara dari mulut mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Big NO!. Napas dan bau mulut yang tidak sedap akan dikenang orang selamanya, maka dari itu usahakan untuk selalu menjaga kesehatan gigi, mulut, dan kesegaran napas. Style Anda yang sangat keren akan sia-sia jika napas beraroma tidak sedap.

Kunci sederhananya adalah lakukan rutinitas membersihkan gigi secara teratur!. Beberapa orang (mungkin Anda salah satunya) sering kali malas untuk meluangkan beberapa menit ekstra untuk dental floss. Mungkin mengunjungi dokter gigi jika hanya pada saat gigi Anda bermasalah.

Berikut adalah rutinitas yang sebaiknya Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mulut dan kesegaran napas Anda.

  • SIKATLAH GIGI DUA KALI SEHARI. Terutama ketika hendak tidur. Sikatlah tanpa tergesa-gesa, sikat bagian gusi dan gigi belakang secara benar. Menyikat dengan tergesa-gesa akan menyakiti gusi Anda. Yang perlu diingat adalah sikat gigi dengan arah dari atas ke bawah, bukan dari depan ke belakang. Jangan langsung menyikat gigi setalah makan karena justru malah akan mengikis gigi dan membuat gigi rusak. Tunggulah sekitar 30 menit - 1 jam setelah makan, barulah menyikat gigi.
  • DENTAL FLOSS. Benda ini berguna untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang mungkin tertinggal di sela-sela gigi. Sisa-sisa makanan jika dibiarkan terlalu lama akan membusuk di dalam mulut dan mempercepat masalah gigi dan bau mulut. Lakukan dental floss paling tidak sehari sekali sebelum tidur sebelum menyikat gigi.


  • BERSIHKAN LIDAH. Ketika warna lidah berubah dari pink menjadi putih, berarti di dalam mulut Anda tersimpan jutaan bakteri yang menyuburkan bau mulut. Bersihkan dengan pembersih lidah minimal seminggu sekali. Jika tidak mempunyai pembersih lidah, gunakan sendok.

  • OBAT KUMUR. Berkumur dengan obat kumur disarankan tidak setiap hari, cukup tiga hari sekali. Jika terlalu sering berkumur dengan obat kumur, dapat membunuh bakteri baik dan bakteri buruk dalam mulut.
  • MEMBERSIHKAN KARANG GIGI. 6 bulan sekali atau 3 bulan sekali jika karang gigimu cepat kembali. Tanda jika gigi memiliki karang gigi adalah napas yang kurang sedap dan saat lidahmu menyentuh gigi terasa ada sisa nasi yang menempel tak merata di sana. Plak dan karang gigi juga memicu gigi berlubang dan bau mulut.
  • MENAMBAL GIGI YANG BERLUBANG. Jika gigi berlubang, secepat mungkin datang ke dokter gigi untuk menambal gigi Anda. Tidak hanya untuk alasan mengurangi faktor bau mulut, tetapi gigi yang berlubang jika dibiarkan dapat merusak syaraf-syaraf gigi yang dapat berefek pada organ tubuh lainnya.
  • PERIKSA KE DOKTER GIGI SETIAP 6 BULAN. Cara ini untuk memastikan kesehatan gigi dan gusi.
Bagaimana cara memeriksa apakah napas bau atau tidak? Simple. Jilat salah satu telapak tanganmu dan biarkan terkena udara beberapa menit, setalah itu ciumlah telapak tanganmu. Kalau bau, it's bad news for you. Minumlah air putih setiap 30 menit sekali untuk menjaga kelembaban mulut atau kunyah permen karet.

BAGAIMANA CARA MERAWAT SEPATU?

Sepatu merupakan fashion item yang tidak pernah lepas dari kegiatan kita sehari-hari. Karena sering dipakai maka tidak jarang sepatu menjadi cepat rusak dan terlihat tidak terurus. Untuk sebagian orang yang masih bingung atau tidak tahu bagaimana cara merawat sepatu agar tetap awet dan tetap terlihat fresh, berikut beberapa caranya.

  • PAKAI SECARA BERGANTIAN. Usahakan untuk tidak memakai sepatu yang sama selama 2 hari berturut-turut atau setiap hari. Selain umur sepatumu menjadi singkat, penampilanmu akan terlihat membosankan. Berikan sepatumu waktu bernafas paling tidak satu hari sebelum kamu pakai kembali. Sepatu yang dipakai selama 5 hari berturut-turut akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan akan mempercepat proses kerusakan sol sepatu.
  • SAAT SEPATU BASAH KARENA HUJAN JANGAN SESEKALI MENARUHNYA DI DEKAT SUMBER PANAS, misalnya di belakang kulkas. Saya sendiri dulu sering melakukan hal ini dan ternyata malah mengurangi umur sepatu saya. Cukup bersihkan dengan kain lap dan simpan sepatu dalam suhu ruangan, biarkan hingga kering. Setelah beberapa jam, masukkan shoe tree atau koran bekas untuk menjaga bentuk sepatu dan menyerap kelembaban. Ingat, jangan semir sepatu Anda ketika dalam keadaan basah.
  • GUNAKAN SHOE TREE. Shoe tree akan yang menyerap aroma tak sedap dari sepatu serta menjaga kelembaban udara di dalam sepatu. Shoe tree juga berguna untuk menjaga bentuk sepatu. Jika tidak memiliki shoe tree gunakan koran bekas yang diremas dan jejalkan ke dalam sepatu.

  • GUNAKAN SHOE HORN. Saat memakai sepatu, usahakan menggunakan shoe horn. Benda ini bisa kamu dapatkan di toko-toko sepatu.

Semoga cara-cara tersebut dapat Anda aplikasikan dan dapat membuat sepatu Anda berumur panjang dan tetap fresh.  Terima kasih :)

sumber: Buku MEN'S GUIDE TO STYLE by TITOLEY YUBILATE TAKO

TIP BERPAKAIAN UNTUK WAWANCARA KERJA (PRIA)

Suatu ketika kamu mengirim CV ke sebuah perusahaan dan akhirnya kamu mendapat panggilan wawancara kerja, tapi apakah kamu sudah memikirkan pakaian apa yang akan kamu pakai nanti?.

Penampilan memegang peranan penting bagi kariermu. Paling tidak saat pertama kali kamu mengikuti wawancara kerja. Jika kamu mencari referensi tentang tip untuk lolos wawancara kerja di internet, maka kamu akan menemukan poin tentang penampilan.

Berikut adalah beberapa tip berpenampilan untuk wawancara kerja.
  • RAMBUT. Hindari rambut potongan spike saat menghadiri wawancara kerja. Gaya rambut tersebut akan terlihat kurang profesional, apalagi jika kamu merupakan fresh graduate. Pilih potongan rambut bergaya klasik  agar terlihat lebih rapi.

  • WAJAH. Jika kamu merupakan pria berkumis/berjanggut, selalu cukur rapi kumis dan janggutmu.
  • OVER DRESS BETTER THAN UNDER DRESS. Sewaktu perusahaan memanggilmu untuk wawancara, perusahaan tidak memberikan petunjuk pakaian apa yang harus dipakai. Jadi, lakukan beberapa hal berikut: cari informasi di internet, seragam atau gaya berpakaian seperti apa yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Cara ini akan membantu kamu menyesuaikan diri dengan calon lingkungan kerjamu. Namun, jika tidak sempat atau tidak menemukan informasi tersebut, cara paling aman adalah berpakaian sangat resmi. Jika perlu, pakailah dasi atau setelan jas. Tujuannya, jika ternyata gaya berpakaian perusahaan tersebut adalah kasual atau hanya memakai dasi, kamu bisa melepas jasmu setiap saat.
  • PAKAIAN. Pilihan yang aman adalah kemeja lengan panjang warna putih dan celana hitam serta dasi berwarna hitam atau biru navy.
  • SEPATU. Oxford shoes berwarna hitam selalu menjadi pilihan. Beberapa manajer HRD ada yang menilai kepribadian  dari caramu memoles sepatu, jadi bersihkan dan semir sepatumu.

  • IKAT PINGGANG. Pilih yang berwarna hitam dengan desain sederhana.
  • TAS. Jangan sesekali membawa tas back-pack. Kamu akan menghadiri wawancara kerja, bukan hiking. Bawalah briefcase atau messenger bag yang terbuat dari kulit untuk membawa CV dan dompetmu.

  • KACAMATA. Sekalipun kamu tidak memakai kacamata, tapi secara psikologis, orang yang memakai kacamata cenderung ditanggapi lebih serius dibandingkan calon pelamar yang tidak berkacamata. Pilihlah kacamata yang berdesain klasik dan sederhana. Mata kamu juga tidak perlu minus hanya untuk memakai kacamata.

sumber: Buku MEN'S GUIDE TO STYLE by TITOLEY YUBILATE TAKO

Selasa, 13 Januari 2015

ORGANISASI dan MANAJEMEN KOPERASI



Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan.

Organisasi Koperasi menurut Prof. Ewell Paul Roy
Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).

Organisasi Koperasi Menurut Suharsono Sagir
Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen di lembaga koperasi harus mengarah kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti, 1992).

Organisasi Koperasi menurut A.H. Gophar
A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya (Hendar dan Kusnadi, 1999).
Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota.
Dan sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya. Sitio dan Tamba (2001) menyatakan badan usaha koperasi di Indonesia memiliki manajemen koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu: Rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.

Organisasi Koperasi Menurut Hanel
Organisasi diartikan sebagai suatu system social ekonomi atau social teknik, yang terbuka dan berorientasi pada tujuan. Maka sub-sub system organisasi koperasi terdiri dari :
  • Anggota koperasi sebagai individu yang bertindak sebagai pemilik dan konsumen akhir.
  • Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok yang memanfaatkan koperasi sebagai pemasok.
  • Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi dan masyarakat.

Organisasi Koperasi Menurut Ropke :
  • Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam  suatu kelompok atas dasar tujuan yang sama, yang disebut kelompok kopeasi
  • Terdapat anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha untuk memperbaiki kondisi social ekonomi mereka sendiri, disebut swadaya dari kelompok koperasi
  • Koperasi sebgai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan para anggota kelompok koperasi, dengan cara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan anggotanya.
 Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa, anggota koperasi terdiri dari beberapa pihak :
a)      Anggota koperasi
b)      Badan usaha koperasi
c)      Organisasi koperasi.

Setruktur Organisasi di Indonesia
Secara umum, struktur dan tatanan manajemen koperasi Indonesia dapat diruntut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu :
 a.       Rapat Anggota
Merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi meupun usaha koperasi, dalam rangka mengambil keputusan dengan suara terbanyak dari para angota yang hadir.
Rapat anggota sebagai pemegang kuasa tertinggi dalam koperasi karena mempunyai kedudukan yang sangat menentukan, berwibawa dan menjadi sumber dari segala keputusan atau tindakan yang dilaksanakan oleh perangkat organisasi koperasi dan pera pengelola usaha koperasi.
b.      Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha. Pasal 29 ayat (2) meyebutkan, bahwa “pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota”. Kedudukan pengurus sebagai penerima mandate dari pemilik koperasi dan memiliki fungsi dan wewenang sebagai pelaksana keputusan rapat anggota sangat strategis & menentukan maju mundurnya koperasi.
c.      Pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandate untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.
d.      Pengelola adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan professional. Karena itu kedudukan penglola adalah sebagai karyawan atau pegawai yang diberikan kuasa dan wewenang oleh pengurus.

Pola Manajemen
Terdapat pembagian tugas (job description)pada masing-masing unsure. Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama (shared decision areas).
Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur menajemen koperasi adalah :
  •  Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum rapat anggota. Umumnya, rapat anggota diselenggarakan setahun sekali.
  •  Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian, pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa rapat anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang dittapkan rapat anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
  •  Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus. Pengawas di pilih dan diberhentikan oleh rapat anggota, oleh karena itu posisi pengurus dan pengwas adalah sama.

  •  Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus, nutk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan pengurus dengan pengelola adalah hubungan kerja atas dasr perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak.

Sumber:
getnewidea.wordpress.com
galihpangestu14.wordpress.com
http://www.slideshare.net

Analisis SWOT (Peluang, Ancaman, Kesempatan dan Hambatan) Koperasi Indonesia



Pengertian Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi berbentuk badan hukum sesuai dengan Undang-Undang No.12 tahun 1967 ialah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan.

Pengertian SWOT 
Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari S’ yaitu strength/ kekuatan, W’ yaitu weaknesses/ kelemahan, O’ yaitu opportunities/ kesempatan, dan T’ yaitu threats /ancaman) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.

Pengembangan koperasi dalam analisis SWOT  meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan berbagai indikator.

1. Indikator Kekuatan :
a) Telah memiliki badan hukum.
b) Struktur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi.
c) Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.
d) Risiko kekurangan pelanggan cukup kecil.
e) Biaya rendah.
f) Kepengurusan yang demokratis.
g) Banyaknya unit usaha yang dikelola.

2. Indikator Kelemahan :
a) Lemahnya struktur permodalan koperasi.
b) Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha.
c) Kurang pengalaman usaha.
d) Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai.
e) Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi.
f) Pengelola yang kurang inovatif.
g) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang usaha yang dilakukan.
h) Kurang dalam penguasaan teknologi.
i) Sulit menentukan bisnis inti.
j) Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya (partisipasi anggota rendah).

3. Indikator Peluang :
a) Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
b) Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
c) Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
d) Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
e) Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
f) Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
g) Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
h) Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
i) Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
j) Dukungan kebijakan dari pemerintah.
k) Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi.
l) Daya beli masyarakat tinggi.
4.Indikator Ancaman :
Ancaman (Threats) yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi kopersi seperti Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya lingkungan,  meningkatnya pelacuran atau gejolak sosial sebagai akibat mahalnya dan persaingan tour operator asing yang lebih professional, yaitu dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats) koperasi di Indonesia.
Sedangkan faktor-faktor eksternal terutama adalah intervensi pemerintah yang terlalu besar yang sering didorong oleh donor, kesulitan lingkungan-lingkungan ekonomi dan politik, dan harapan-harapan yang tidak realistic dari peran dari koperasi. Menurut mereka, problem yang paling signifikan adalah cara bagaimana koperasi itu dipromosikan oleh pemerintah. Promosi yang sifatnya dari atas ke bawah telah menghalangi anggota untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan koperasi. Bentuk-bentuk organisasi dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan diatur oleh pihak luar.

Jadi koperasi telah gagal untuk berkembang menjadi unit-unit yang mandiri dan sepenuhnya berdasarkan anggota. Masih dalam kaitan ini, Linstad (1990) mengatakan bahwa di banyak negara berkembang sering kali pemerintah melihat dan menggunakan koperasi sebagai suatu alat untuk menjalankan agenda-agenda pembangunannya sendiri.
Koperasi sering diharapkan bahkan di paksa berfungsi sebagai kesejahteraan sosial dan sekaligus sebagai organisasi ekonomi, yang dengan sendirinya memberi beban sangat berat kepada struktur manajemen koperasi yang pada umumnya lemah.
.Oleh karena itu, menegaskan bahwa agar koperasi maju maka hubungan antara pemerintah dan koperasi yang didefinisikan ulang.
Hambatan-hambatan  Koperasi di indonesia       

salah satu kendala utama yang dihadapi koperasi adalah banyak partai politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Dan juga karena hambatan-hambatan yang di alami Indonesia di antaranya kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah. Koperasi di Indonesia masih sangat lemah. Tidak ada perkembangan yang cukup tinggi. Boleh dikatakan koperasi di Indonesia berjalan di tempat.
Beberapa faktor yang menyebabkan koperasi tidak bisa berjalan adalah dari segi permodalan. Faktor lain yang perlu kita perhatikan dalam mendukung perkembangan koperasi adalah manajemen koperasi itu sendiri. Banyak hambatan yang dihadapi koperasi dari segi manajemennya sendiri.
Permasalahan yang di hadapi Koperasi:
1.     Selain itu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang semakin berkembang di sejumlah kota Indonesia maupun koperasi simpan pinjam, yang operasinya lebih pada kredit mikro .
2.     Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri, meningkatkan kesejah teraanya, atau mengembangkan diri secara mandiri.Padahal Kesadaran ini akan menjadi motivasi utama bagi pendirian koperasi ‘dari bawah’
3.     Kurangnya kejelasan akan kesadaran dan kejelasan dalam keangggotaan Koperasi
4.     Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi
5.     Para angota Koperasi yang kurang dalam penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi,dan kemampuan menejerial.

Solusinya adalah:
1.     Faktor kuncinya adalah kesadaran kolektif dan kemandirian. Dengan demikian masyarakat tersebut harus pula memahami kemampuan yang ada pada diri mereka sendiri sebagai ‘Modal’ awal untuk mengembangkan diri. Faktor eksternal dapat diperlakukan sebagai penunjang atau komplemen bagi kemampuan sendiri tersebut.
2.     Hal ini secara khusus mengacu pada pemahaman anggota dan masyarakat akan perbedaan hak dan kewajiban serta manfaat yang dapat diperoleh dengan menjadi anggota atau tidak menjadi anggota. Jika terdapat kejelasan atas keanggotaan koperasi dan manfaat yang akan diterima anggta yang tidak dapat diterima oleh non-anggota maka akan terdapat insentif untuk menjadi anggota koperasi. Pada gilirannya hal ini kemudian akan menumbuhkan kesadaran kolektif dan loyalitas anggota kepada organisasinya yang kemudian akan menjadi basis kekuatan koperasi itu sendiri.
3.     Penyediaan insentif dan fasilitasi dalam rangka pengembangan jaringan kerjasama usaha antarkoperasi;
4.     Pemberian dukungan dan kemudahan untuk pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan koperasi di bidang pendidikan dan pelatihan.

5.Indikator Kesempatan:

Kesempatan (Opportunities) yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi koperasi untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. Loyd (2001) menegaskan bahwa koperasi-koperasi perlu memahami apa yang bisa membuat mereka menjadi unggul di pasar yang mengalami perubahan yang semakin cepat akibat banyak faktor multi termasuk kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan masyarakat yang membuat perubahan selera pembeli, penemuan-penemuan material baru yang bisa menghasilkan output lebih murah, ringan, baik kualitasnya, tahan lama, dan makin banyaknya pesaing-pesaing baru dalam skala yang lebih besar. Dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan koperasi adalah:
1.     Posisi pasar yang kuat (antara lain dengan mengeksploitasikan kesempatan-kesempatan vertikal dan mendorong integrasi konsumen).
2.     Pengetahuan yang unik mengenai produk atau proses produksi.
3.     Sangat memahami rantai produksi dari produk bersangkutan.
4.     Menerapkan suatu strategi yang cemerlang yang bisa merespons secara tepat dan cepat setiap perubahan pasar.
5.     Terlibat aktif dalam produk-produk yang mempunyai tren-tren yang meningkat atau prospek-prospek masa depan yang bagus (jadi mengembangkan kesempatan yang sangat tepat).

Kesimpulan
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Keanggotaan kopersi terdiri dari perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.Salah satu kendala utama yang dihadapi koperasi adalah banyak partai politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Dan juga karena hambatan-hambatan yang di alami Indonesia di antaranya kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah.  Koperasi dapat dianalisa dengan SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunities, Threats). Kekuatan (strength) yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki koperasi. Dengan mengetahui kekuatan, koperasi dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam perekonomian di Indonesia dan mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya.Kelemahan (Weakness) yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi koperasi. Menurutnya, salah satu yang harus dilakukan koperasi untuk bisa memang dalam persaingan adalah menciptakan efisiensi biaya.

Kesempatan (Opportunities) yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi koperasi untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.
Ancaman (Threats) yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi kopersi seperti Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya lingkungan, dan lain-lain.Analisis SWOT dalam koperasi adalah analisis beberapa faktor secara sistematis yang didasarkan pada logika yang memaksimumkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimumkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats) untuk merumuskan strategi koperasi sehingga mendorong kemajuan.

Sumber:
fatmaambarsari.wordpress.com
karyailmiahremaja.blogspot.com