BAHASA INDONESIA 2
“LAPORAN ILMIAH”
Disusun Oleh : Kelompok 4
Nama Anggota :
- Annisa Damayanti Puspitasari
- Bella Gusita Aritonang
- Maylina Rosa Elisabets
- Selvi Intan Pratidina
- Siti Sharah Mardiutami
- Muhammad Faza Awwala
- Danang Ferrianto
Kelas : 3EB03
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA
PENGANTAR
Segala
puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa
ridho dan ikhlas Nya-lah kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak yang baik secara
langsung maupun tidak langsung membantu kami dalam mengerjakan karya tulis ini.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Bahasa Indonesia 2 di Universitas Gunadarma.
Penulis
ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khusunya kepada Dosen yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis
menerima saran maupun kritik secara terbuka. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua orang.
Depok, November 2014
Tim
Penulis
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Tujuan Masalah 3
BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA BERPIKIR 4
2.1 Pengertian Karya Ilmiah 4
2.2 Manfaat Karya Ilmiah 5
2.3 Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah 6
2.4 Macam-Macam Laporan Ilmiah 10
2.5 Ciri-Ciri Laporan Ilmiah 13
2.6 Syarat Penulisan Laporan Ilmiah 16
2.7 Jenis Laporan Ilmiah 20
2.8 Kerangka Laporan Ilmiah 21
BAB III KESIMPULAN ..25
Daftar Pustaka 29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi, sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu.
Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
permasalahan yang ingin dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Macam-macam laporan ilmiah
2.
Ciri-ciri laporan ilmiah
3.
Syarat penulisan laporan ilmiah
4.
Manfaat laporan ilmiah
5.
Kerangka laporan ilmiah
3.
Tujuan Masalah
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang macam-macam laporan,
ciri-ciri laporan ilmiah, syarat penulisan laporan ilmiah, manfaat laporan
ilmiah, dan kerangka laporan ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis
dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Definisi yang dikemukakan oeh Brotowidjoyo
(1985 : 8-9) adalah, “Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.”
Karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa
mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah itu adalah kebenaran yang
objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran
yang normatif.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara
lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium,
dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan
penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi,
khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum,
dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
2.2
Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat
penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut :
a.
Melatih untuk mengembangkan keterampilan
membaca yang efektif;
b.
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan
dari berbagai sumber;
c.
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
d.
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data
secara jelas dan sistematis;
e.
Memperoleh kepuasan intelektual;
f.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
g.
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan
untuk penelitian selanjutnya
2.3
Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah
1.
Karya Tulis
Karya tulis adalah karangan ilmiah yang
lazim diberikan kepada siswa sekolah menengah mengenai salah satu aspek satu
mata pelajaran. Di dalamnya terdapat komponen masalah, tujuan penulisan,
pembahasan, dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih sepuluh halaman ketikan dua
spasi pada “kertas ukuran A4”.
2.
Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang
ditulis untuk disajikan dalam seminar atau simposium. Tebalnya sekitar 15
halaman diketik satu setengah spasi pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan
daftar pustaka.
Makalah juga harus disusun berdasarkan
hasil penelitian, entah penelitian lapangan maupun penelitian pustaka. Jadi,
semua komponen penelitian ada tercakup di dalamnya. Namun, format susunannya
tidak perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan disertasi. Abstrak yang
diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan, masalah
penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari
abstrak itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak
menuntut penyaji makalah membacakan makalahnya melainkan hanya menjelaskan
makalah dari power point yang ditayangkan.
3.
Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis
untuk menjadi syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu (S1).
Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi
bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari
sebuah karya tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1
harus jelas tampak dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh
data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung
(observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan).
Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu
logis dan empiris. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau karya
tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu
pertemuan ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
4.
Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas
akhir dalam pendidikan strata dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah satu
aspek atau segi program studi yang diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu
sidang ujian tesis.
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan
ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang
telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa
temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu
hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80
halaman.
5.
Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai
tugas akhir dalam pendidikan strata tiga. Isinya merupakan tinjauan filosofis
terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu yang diteliti. Penekanan pada
aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga. Mengapa? Karena
induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah menyelesaikan
pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan disertasi dikatakan pengetahuannya
telah sampai pada tingkat filsafat. Maka itu, di Inggris atau di negara lain,
mereka yang telah lulus dalam pendidikan strata tiga diberi gelar Ph.D
(=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai derajat filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah
yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan
data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau
penguji pada suatu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil
penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam
terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan
tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak
menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250 halaman.
6.
Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan
yang dibuat setelah suatu penelitian dilakukan. Laporan penelitian juga berisi
komponen masalah, metode penelitian, objek penelitian, instrumen penelitian,
hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan sesuatu yang lain
berdasarkan hasil penelitian itu.
4.
Macam-Macam Laporan Ilmiah
a.
Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
b.
Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
c.
Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
d.
Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
e.
Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah
tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah
adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap
bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah
dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan
kemajuan ; yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan
kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan
munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan
akhir ; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat
pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian,
laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan
berkala ; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter
keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh
suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan
hasil uji ; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah
disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan
menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
5.
Ciri-Ciri Laporan Ilmiah
Berikut adalah ciri-ciri laporan ilmiah menurut Mukayat Brotowidjojo :
1. Pembacanya
seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan
atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis
untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan
berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada
umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2. Bentuk
laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa
laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar
isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek
biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan
seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3.
Laporan itu bersifat sangat objektif,
maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan,
kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat
suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus
dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan
satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi
dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4.
Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti
orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan
pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca
terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus
tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata
dan ungkapan yang ceroboh.
5.
Judul, sub-judul, dan sub-sub judul,
disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa
Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya
mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang
disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Adapun ciri-ciri laporan ilmiah yang
lainnya, yaitu sebagai berikut :
1.
Struktur Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.
Komponen dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.
Sikap Penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.
Penggunaan Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
6.
Syarat Penulisan Laporan Ilmiah
1. Komunikatif yaitu uraian yang disampaikan
dapat dipahami pembaca. Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya
bersifat denotatif, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda pada pembaca.
Pemahaman penulis hendaknya sama dengan pemahaman pembaca.
2.
Bernalar yaitu tulisan itu harus
sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi dan koherensi, dan mengikuti
metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara objektif, benar, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3.
Ekonomis yaitu kata atau kalimat
yag ditulis hendaknya diseleksi sedekimian rupa sehingga tersusun secara padat
berisi.
4.
Berdasarkan landasan teori yang kuat yaitu suatu hasil karya ilmiah bukan subjektivitas penulisnya, tetapi
harus berlandaskan pada teori – teori tertentu yang dikuasai secara mendalam
oleh penulis. Penulis melakukan kajian berdasar teori – teori tersebut.
5.
Tulisan harus relevan dengan disiplin ilmu
tertentu yaitu tulisan ilmiah itu ditulis oleh seseorang yang
menguasai suatu bidang ilmu tertentu. Maka, tulisan ilmiahnya harus menunjukkan
kedalaman wawasan dan kecermatan pikiran berkaitan dengan disiplin ilmu
tertentu tersebut. Penguasaan penulis pada disiplin ilmu tertentu akan tampak
melaluin teori, pendekatan, pemaparanyang selalu berlandaskan pada prinsip –
prinsip ilmu tertentu.
6.
Memiliki sumber penopang mutakhir yaitu tulisan ilmiah harus mempergunakan landasan teori berupa teori
mutakhir (terbaru). Penulis ilmiah harus mencermati teori – teori mutakhir
melalui penelusuran internet atau jurnal ilmiah.
7.
Bertanggung jawab yaitu sumber data, buku acuan, dan kutipan harus secara bertanggungjawab
disebutkan dan ditulis dalam karya ilmiah. Teknik penulisan yang tepat serta
penggunaan bahasa yang baik dan benar juga termasuk bentuk tanggung jawab
seoranng penulis karya ilmiah.
Mukayat Brotowidjojo mengemukakan
juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang
menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu
sebagai berikut.
a.
Memiliki pengetahuan tangan pertama
tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu
perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
b.
Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan
yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya.
Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus
dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan
itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja
pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh
laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau
dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
c.
Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat
harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh
kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang
diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri.
Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa
nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau
pernyataannya tentang fakta.
d.
Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan.
Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek,
memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu
dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia
sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat
kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang
ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu
tidak meragukan.
e.
Kemampuan mengatur fakta secara
sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik,
supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan
penalarannya.
f.
Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan
itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang
spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan
dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan
dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung
pembacanya.
7.
Jenis Laporan Ilmiah
1.
Laporan Lengkap (Monograf) :
laporan hasil penelitian yang lengkap mencakup atau berisi :
·
Proses
penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman
peneliti dalam melaksanakan penelitian.
·
Teknik
penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.
·
Menjelaskan
hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya tentang
peggantian/penukaran teknik/model yang digunakan.
·
Menyampaikan
kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.
2.
Artikel Ilmiah adalah
perasan (inti sari) dari laporan lengkap (monograf), yang disusun lebih padat
dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal-jurnal
ilmiah.
3.
Laporan Ringkas (Summary Report) adalah
laporan yang disusun atau ditulis kembali berdasarkan artikel ilmiah atau
studi-studi yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat dalam bentuk yang
mudah dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu teknis. Laporan ini hanya
memuat temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai
dalam melakukan penelitian.
4.
Laporan untuk Administrator dan Pembuat
Keputusan adalah
laporan yang memuat tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan oleh
pihak pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak
administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.
8.
Kerangka Laporan Ilmiah
Kerangka karya ilmiah terdiri dari:
1.Bagian Pembuka
· Cover
· Halaman
judul.
· Halaman
pengesahan.
· Abstraksi
· Kata
pengantar.
· Daftar
isi.
2. Bagian Isi
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
masalah.
1.2 Perumusan
masalah.
1.3 Pembahasan atau
pembatasan masalah.
1.4 Tujuan
penelitian.
1.5 Manfaat
penelitian.
Bab
II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
2.1 Pembahasan teori
2.2 Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan
2.3 Pengajuan
hipotesis
Bab
III Metodologi penelitian
3.1 Waktu
dan tempat penelitian.
3.2 Metode
dan rancangan penelitian
3.3 Populasi
dan sampel.
3.4 Instrumen
penelitian.
3.5 Pengumpulan
data dan analisis data.
Bab
IV Hasil Penelitian
4.1 Jabaran varibel
penelitian.
4.2 Hasil
penelitian.
4.3 Pengajuan
hipotesis.
4.4 Diskusi
penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab
V Penutupan
1.
Kesimpulan
2.
Saran
4. Bagian penunjang
· Daftar
pustaka.
· Lampiran-
lampiran antara lain instrumen penelitian.
· Daftar
Tabel
BAB III
KESIMPULAN
Karya ilmiah adalah laporan tertulis
dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Macam-macam laporan ilmiah menurut
Brotowidjoyo adalah sebagai berikut :
1.
Laporan Periodis
2.
Laporan Kemajuan
3.
Laporan Hasil Uji
4.
Laporan Rekomendasi
5.
Laporan Penelitian
Ciri-ciri
laporan ilmiah adalah sebagai berikut :
1.
Struktur Sajian
2.
Komponen dan Substansi
3.
Sikap Penulis
4.
Penggunaan Bahasa
Format dari kerangka karya ilmiah adalah
terdiri dari:
1.Bagian Pembuka
· Cover
· Halaman
judul.
· Halaman
pengesahan.
· Abstraksi
· Kata
pengantar.
· Daftar
isi.
2. Bagian Isi
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
masalah.
1.2 Perumusan
masalah.
1.3 Pembahasan atau
pembatasan masalah.
1.4 Tujuan
penelitian.
1.5 Manfaat
penelitian.
Bab
II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
2.1 Pembahasan teori
2.2 Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan
2.3 Pengajuan
hipotesis
Bab
III Metodologi penelitian
3.1 Waktu
dan tempat penelitian.
3.2 Metode
dan rancangan penelitian
3.3 Populasi
dan sampel.
3.4 Instrumen
penelitian.
3.5 Pengumpulan
data dan analisis data.
Bab
IV Hasil Penelitian
4.1 Jabaran varibel
penelitian.
4.2 Hasil
penelitian.
4.3 Pengajuan
hipotesis.
4.4 Diskusi
penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab
V Penutupan
1.
Kesimpulan
2.
Saran
4. Bagian penunjang
· Daftar
pustaka.
· Lampiran-
lampiran antara lain instrumen penelitian.
· Daftar
Tabel
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2008. Dasar-Dasar
Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Keempat. Jakarta: Grasindo
http://bangbiw.com/menulis-laporan-ilmiah/
http://bangbiw.com/unsur-kerangka-laporan-dan-manfaat-penyusunan-laporan/
http://panduanguru.com/contoh-laporan-ilmiah-macam-ciri-dan-persyaratan-penulis-laporan-ilmiah/
http://aghamisme.blogspot.co.id/2014/12/kerangka-karangan-dan-penulisan-karya.html
https://cindyhernawan7.wordpress.com/2015/05/15/makalah-proses-penyusunan-karya-ilmiah/
http://herizanyp.blogspot.co.id/
https://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/
http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/tahap-penyusunan-karya-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar