Masuknya era globalisasi ke Indonesia salah satunya adalah melalui jalan perdagangan bebas. Bagi Indonesia sendiri, era globalisasi sangat penting untuk membuka dan tertutupnya suatu usaha terutama koperasi. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebihdahulu tentang apa itu Globalisasi?. Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia diseluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Atau pengertian lain dari Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu,antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses
bukanlah suatu fenomena baru lagi karena proses globalisasi sebenarnya telah
ada sejak berabad-abad lamanya. Diakhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus
globalisasi semakin berkembang pesat diberbagai negara ketika mulai ditemukan
teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Loncatan teknologi yang
semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini
telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitas yang
terdapat didalamnya.
Proses globalisasi sudah begitu
terasa sekali saat awal dilaksanakan pembangunan, dengan kembali nya tenaga
ahli indonesia yang telah selesai menjalankan studi nya di luar negri serta
datang nya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang
berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai di adopsi dan dilaksanakan
sesuai dengan kondisi indonesia.
Globalisasi dari sisi ekonomi
adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan
berlangsung terus dalam laju yang semakin pesat sesuai dengan kemajuan
teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi dan komunikasi sangat
penting, yang dapat menyebabkan terjadinya penipisan batas-batas antar negara
ataupun antar daerah di suatu wilayah.
KOPERASI di Era
Globalisasi
Di era Globalisasi ini pastinya
koperasi lebih banyak mendapat tantangan demi mempertahankan kelangsungan
kegiatannya,Tetapi hal ini akan tidak menjadi sulit apabila koperasi selalu
mendapat dukungan dari anggota,masyarakat maupun pemerintah.Karena Keberadaan
beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat,
walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat
bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat (PSP-IPB, 1999) :
1 koperasi
dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu, dan
kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud
dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau kegiatan
pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi penyediakan
pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain atau
lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan
peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki
aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat
pada peran beberapa Koperasi Kredit dalam menyediaan dana yang relatif mudah
bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk
memperoleh dana dari bank. Juga dapat dilihat pada beberapa daerah yang dimana
aspek geografis menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari
lembaga selain koperasi yang berada di wilayahnya.
2 koperasi
telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini masyarakat
telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan
lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi
adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan
pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada
pada ‘tingkat’ yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat.
Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu
memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan lembaga
usaha lain, demikian pula dengan Koperasi Kredit.
3 koperasi
menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilai
telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada
berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan
kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
Sebagai ilustrasi, saat kondisi perbankan menjadi tidak menentu dengan tingkat
bunga yang sangat tinggi, loyalitas anggota Kopdit membuat anggota tersebut
tidak memindahkan dana yang ada di koperasi ke bank. Pertimbangannya adalah
bahwa keterkaitan dengan Kopdit telah berjalan lama, telah diketahui
kemampuannya melayani, merupakan organisasi ‘milik’ anggota, dan
ketidak-pastian dari dayatarik bunga bank. Berdasarkan ketiga kondisi diatas,
maka wujud peran yang diharapkan sebenarnya adalah agar koperasi dapat menjadi
organisasi milik anggota sekaligus mampu menjadi alternatif yang lebih baik
dibandingkan dengan lembaga lain. Jadi jelas terlihat bahwa Koperasi Indonesia masih sangat penting walaupun harus
menghadapi era globalisasi dimana semakin banyak pesaing ekonomi yang
bermunculan dari luar negeri dan walaupun seperti itu, Koperasi masih sangat
penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia,
selalu berusaha mensejahterakan rakyat Indonesia.
Jadi,koperasi tidak harus hilang
berbaur atau mengikuti trend negara lain dan masih dapat berdiri dan
menjalankan fungsi-fungsinnya selama ini. Untuk menghadapi era globalisasi,
koperasi di Indonesia
perlu :
1.
Membagi koperasi menurut beberapa sektor :
- koperasi produsen atau koperasi yang bergerak di bidang produksi
- koperasi konsumen atau koperasi konsumsi
- koperasi kredit dan jasa keuangan
2.
Koperasi produksi harus merubah strategi kegiatannya
dengan mereorganisasi kembali supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi.
3.
Pemahaman pengurus dan anggota akan jati diri koperasi,
pengertian koperasi, nilai-nilai koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi
harus dijadikan point penting karena hal itu yang mendasari segala aktifitas
koperasi. Aparatur pemerintah terutama departemen yang membidangi masalah
koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan mendalam mengenai
perkoperasian
4.
Dalam menjalankan usahanya, pengurus koperasi harus
mampu mengidentifikasi kebutuhan kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan
tersebut. Proses untuk menemukan kebutuhan kolektif anggota sifatnya
kondisional dan lokal spesifik. Dengan mempertimbangkan aspirasi
anggota-anggotanya, sangat dimungkinkan kebutuhan kolektif setiap koperasi
berbeda-beda
5.
Kesungguhan kerja pengurus dan karyawan dalam mengelola
koperasi. Disamping kerja keras, figur pengurus koperasi hendaknya dipilih
orang yang amanah, jujur serta transparan
6.
Kegiatan koperasi bersinergi dengan aktifitas usaha anggotanya
7.
Adanya efektifitas biaya transaksi antara koperasi
dengan anggotanya sehingga biaya tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya
transaksi yang dibebankan oleh lembaga non-koperasi. Dengan demikian, koperasi
pun mampu setidaknya menghadapi era globalisasi saat ini, bukan malah terseret
arus globalisasi yang berdampak koperasi akan tenggelam. Mari kita benahi
koperasi sejak dini, karena koperasi di Indonesia juga merupakan jati diri
bangsa.
Untuk mampu bertahan di era
globalisasi tentunya koperasi harus introspeksi atas kondisi yang ada pada
dirinya. Kenyataan dewasa ini menunjukkan bahwa koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan
untuk menjalankan peranannya seacra efektif. Intinya koperasi adalah badan
usaha yang otonom. Hal ini disebabkan koperasi masih menghadapi hambatan
structural dalam penguasaan factor produksi.
Saat ini masalah yang masih di hadapi koperasi dan bisa menghambat perkembangan koperasi di Indonesia menjadi problematic. Pengelolaan koperasi yang kurang efektif, baik dari segi manajemen maupun keuangan menjadi salah satu kendala berkembangnya koperasi. Hal ini disebabkan masih rendahnya tingkat kemampuan SDM yang terlibat dalam lembaga ekonomi tersebut.
Saat ini masalah yang masih di hadapi koperasi dan bisa menghambat perkembangan koperasi di Indonesia menjadi problematic. Pengelolaan koperasi yang kurang efektif, baik dari segi manajemen maupun keuangan menjadi salah satu kendala berkembangnya koperasi. Hal ini disebabkan masih rendahnya tingkat kemampuan SDM yang terlibat dalam lembaga ekonomi tersebut.
1.
Permodalan
Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.
Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.
2.
Sumber Daya Manusia Banyak anggota, pengurus maupun
pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi
seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak
dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya. Dari sisi
keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada dorongan yang
dipaksakan oleh pemerintah. Akibatnya pendirian koperasi didasarkan bukan dari
bawah melainkan dari atas. Pengurus yang dipilih dalam rapat anggota seringkali
dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian
pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya control yang ketat dari
para anggotanya. Pengelola ynag ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari
kalangan yang kurang profesional. Sering kali pengelola yang diambil bukan dari
yang berpengalaman baik dari sisi akademis maupun penerapan dalam wirausaha.
3.
Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi
strategic dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia yang mampu
menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih
pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang
dengan baik.
Cara memajukan Koperasi:
1.
Memunculkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya
koperasi, disini maksudnya harus memacu kepada masyarakat agar mereka tahu
betapa pentingnya koperasi untuk kehidupan mereka.
2.
Meningkatkan partisipasi anggota koperasi. Untuk
meningkatkan partsispasi anggota koperasi bisa dilakukan dengan memberikan
bonus, tunjangan, komosi maupun insentifdana tersebut diperoleh dari keuntungan
yang diperoleh koperasi untuk meningkatkan partsispasi anggota koperasi tidak
hanya melalui penggunaan tapi bisa melalui penggunaan non materi seperti
memberikan motivasi dan melibatkan semua unsur.
3.
Mempunyai manajemen koperasi yang professional.
Koperasi harus mempunyai manajemen yang professional yaitu dengan mempunyai
pengurus maupun pengelola yang tingkat SDM nya tinggi agar koperasi dapat
berkembang dan mensejahterakan anggotanya.
4.
Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang
kegiatan koperasi. Saya harus menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pengurus
anggota maupu pengelola agar kegiatan dalam koperasi tidak terhambat dan
menjadikan koperasi tidak berkembang.
“siapkah koperasi menghadapi era globalisai?”
menurut saya koperasi kurang siap untuk menghadapi era globalisasi. Disatu sisi
koperasi tak terasa keberadaannya. Akan tetapi itu semua tidak terlalu
berpengaruh. Banyak yang perlu dibenahi dalam jika koperasi ingin bersaing di
era globalisai. Tetapi tahukah anda ternyata diluar sana koperasi kita sungguh diperhitungkan.
Sebagai buktinya, beberapa hari lalu, tepatnya senin tanggal 22 oktober lalu,
kita mendapatkan penghargaan dunia internasional dikarenakan Presiden SBY
berhasil mengembangkan kredit mikro melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat. Jika
koperasi benar-benar ingin bersaing di era globalisasi, maka koperasi harus
berani melihat kekurangannya yang selama ini pasti sengaja tidak diperhatikan.
Untuk mempersiapkan diri dalam era globalisasi, sehingga menjadi lembaga yang
berkualitas. Banyak yang perlu dibenahi oleh koperasi, diantaranya:
o
Memanfaatkan teknologi yang ada
o
Mengintensifkan koperasi tersebut
o
Mengadakan pembinaan terhadap pengurus dan
anggota
o
Tepat mengalokasikan dana
o
Perlihatkan kegiatan dilapangan
o
Tingkatkan infrastruktur
o
Memperindah Fisik dari gedung itu sendiri
o
Meningkatkan kinerja pengurus
o
Sumbangan nyata kepada pemberdayaan ekonomi
rakyat
Dan masih banyak
lagi yang bisa dilakukan oleh koperasi dalam hal menyiapkan mental untuk
menghadapi era globalisasi. Koperasi harus bisa meyakinkan masyarakat, bahwa
koperasi mampu bersaing di era globalisai.
Koperasi akan siap dan mampu
bertahan Di era globalisasi ini apabila mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak mulai dari anggota, masyarakat dan pemerintah. Koperasi dapat membuat
rencana-rencana yang di persiapkan untuk bertahan di era globalisasi yang akan
memperkuat keberadaan koperasi di dunia perekonomian .Rencana-rencana itu tidak
sebatas hanya rencana tetapi harus di wujudkan secara nyata sehingga dapat
mencapai tujuan yang di inginkan koperasi.
Sumber :